Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus 40 Miliar Dollar AS, Ekonomi Digital RI Terbesar di ASEAN

Kompas.com - 07/10/2019, 15:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Google, Temasek dan Bain & Company merilis laporan e-Conomy SEA keempat pada tahun ini.

Dari data tren pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara itu, Indonesia masih menjadi negara dengan pertumbuhan paling tinggi di kawasan.

Ekonomi digital Indonesia pada tahun ini diproyeksikan mendekati 40 miliar dollar AS dan diprediksi akan mencapai 133 miliar dollar AS pada 2025 mendatang. Jumlah tersebut lebih tinggi 30 persen ketimbang prediksi tahun sebelumnya.

Randy Jusuf, Managing Director Google Indonesia menyebut laporan ini memadukan Google Trends, riset Temasek dan analisis Bain & Company serta berbagai sumber dari industri dan wawancara ahli.

Transformasi ekonomi Indonesia yang luar biasa menjadi pendorong pertumbuhan yang dinamis di Asia Tenggara.

Baca juga: Indonesia Jadi Pasar Menjanjikan untuk Ekonomi Digital

"Saat ini kita menyaksikan bagaimana startup-startup Indonesia menjadi pemain tingkat regional dan bagaimana pendekatan inovatif mereka memecahkan masalah lokal mampu merevolusi transportasi, jasa pengantaran makanan, wisata dan perjalanan, serta e-commerce di seluruh Asia Tenggara," ujarnya dalam siaran pers, Senin (7/10/2019).

Jabodetabek masih menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital Indonesia dengan 555 dollar AS per kapita dibandingkan dengan daerah non metropolitan yang hanya 103 dollar AS per kapita. Namun, daerah non metropolitan diperkirakan akan tumbuh dua kali lebih pesat dalam 6 tahun ke depan.

Florian Hoppe, Partner & Leader of Asia Pacific Digital Practice Bain & Company menyebut terdapat kekurangan akses layanan keuangan di Asia Tenggara. Hal ini merupakan peluang bagi Indonesia yang hanya 42 juta penduduknya yang memiliki rekening bank.

"Dengan 47 juta penduduk belum mendapatkan cukup layanan keuangan dan 92 juta penduduk sama sekali tidak memiliki akses, teknologi dan data dapat dimanfaatkan untuk mengubah cara orang Indonesia menangani pembayaran, transfer dana, pinjaman, investasi dan asuransi online," tambahnya.

Apalagi sebanyak 46 persen penelusuran tentang paket internet di Google Search berasal dari area non metro.

Baca juga: Dukung Ekonomi Digital, Keamanan Siber Harus Ditingkatkan

Perluasan pembayaran digital dan opsi pembayaran dengan pulsa membuat semakin banyak orang di luar area metro yang membayar game, musik dan video on demand menggunakan layanan tersebut.

Rohit Sipahimalani, Joint Head, Investment Group Temasek menambahkan bahwa investasi yang ditanamkan untuk 3.000 startup di Asia Tenggara pada tahun ini mencapai 7 miliar dollar AS. Startup teknologi di sektor B2B, layanan kesehatan, dan pendidikan juga menerima pendanaan baru-baru ini.

"Kami melihat banyak potensi dalam ekonomi digital Indonesia. Populasi anak muda digital native yang sangat aktif menjadi faktor kunci dalam perkembangan ekonomi mereka," ujarnya.

Apalagi perbaikan dalam hal logistik dan pembayaran juga akan memperlancar ekonomi digital Indonesia dan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Masih ada kebutuhan akan developer, software engineer, ilmuwan data dan SDM lainnya. (Andy Dwijayanto)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tembus US$ 40 miliar, ekonomi digital Indonesia terbesar di ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com