Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BRI Targetkan Transaksi Brizzi Capai Rp 6,5 Triliun hingga Akhir 2019

Kompas.com - 07/10/2019, 18:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menargetkan transaksi kartu Brizzi yang telah beredar di masyarakat sebesar Rp 6,5 triliun hingga akhir tahun 2019.

Direktur Konsumer BRI Handayani mengatakan, BRI yakin bisa mencapai target tersebut karena pihaknya telah bekerjasama dengan Traveloka. Bentuk kerjasamanya yaitu memanfaatkan NFC dalam ponsel pintar untuk mengisi ulang kartu Brizzi menggunakan aplikasi Traveloka.

Adapun per Agustus 2019, jumlah transaksi kartu Brizzi telah mencapai 391 juta kali senilai Rp 5,7 triliun. Angka tersebut tumbuh 62 persen (yoy).

"Per Agustus itu nilainya sekitar Rp 5,7 triliun kurang lebih. Akhir tahun kita close di Rp 6,5 triliun. Karena dengan bekerjasama ini kita bisa membuka substansi yang lebih luas," ucap Handayani di Jakarta, Senin (7/10/2019).

Saat ini, kata Handayani, transaksi kartu Brizzi masih didominasi oleh sektor transportasi ketimbang merchant. Pembayaran tol mendominasi hingga di atas 90 persen.

"Kalau sekarang yang populer untuk transportasi. Untuk tol, MRT, Trans Jakarta, bayar parkir, pokoknya yang transportasi. Jadi dari Rp 5,7 triliun itu pembayaran tol bisa di atas 90 persen," ungkap Handayani.

Sementara untuk target kartu Brizzi yang beredar, Handayani menargetkan mencapai 15,5 juta hingga akhir tahun 2019.

Target tersebut bertambah sekitar 500.000 hingga 600.000 kartu baru dari jumlah 14,9 juta kartu Brizzi yang beredar per Agustus 2019.

"Itu target kami berdua (BRI dan Traveloka). Mudah-mudahan dengan adanya Traveloka bisa menambah nasabah kartu Brizzi kami," harap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com