Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi CEO Perlu Eksekusi, Bukan Hanya Wacana

Kompas.com - 08/10/2019, 16:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Asmawi Syam, membagikan rumus jitu menjadi CEO selama 37 tahun malang-melintang di dunia bisnis.

Asmawi kini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk dan pernah menjadi Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo.

Asmawi memang merupakan mantan orang nomor satu di berbagai perusahaan pelat merah, seperti BRI, Askrindo, Jiwasraya, sebelum akhirnya ditunjuk menjadi Komisaris Utama BTN.

Asmawi mengatakan, menjabat sebagai CEO memerlukan aksi untuk mengeksekusi setiap ide yang lahir, baik dari diri-sendiri maupun jajarannya.

Bukan hanya sekedar wacana yang berujung tidak terimplementasi.

"Seorang CEO, seorang eksekutif, boleh saja punya roadmap dan strategi yang bagus. Bahkan mungkin meng-hire konsultan untuk merancang strateginya. Tapi eksekusi tetap ada di tangan CEO," kata Asmawi dalam peluncuran buku terbarunya bersama Rhenald Kasali yang berjudul "Leadership in Practice: Apa Kata Asmawi Syam" di Jakarta, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: 4 Kesalahan Terbesar yang Dilakukan CEO, Apa Saja?

Asmawi pun membeberkan rumus jitu agar seorang CEO yang mumpuni ditaruh di manapun.

Dia bilang, perlu adanya ide dan roadmap alias peta jalan. Namun ide dan roadmap itu perlu didukung oleh eksekusi.

Jika tidak, maka semuanya akan sia-sia.

"CEO yang tidak berani mengeksekusi meski punya ide dan roadmap yang bagus, tidak akan ada apa-apa. Kalau salah satunya nol, maka semuanya akan nol," ucap dia.

"Kalau dia tidak berani mengeksekusi, itu bukan pemimpin tapi pemimpi. Kita tidak perlu itu. Dengan eksekusi menghilangkan keraguan meski banyak risiko yang dihadapi," imbuh dia.

Berdasarkan pengalamannya sendiri, dia pernah dipindahkan dari BRI saat asetnya telah mencapai Rp 1.100 triliun ke Askrindo yang hanya memiliki aset sekitar Rp 15 triliun.

Baca juga: Ini Kiat Sukses Berkarier ala CEO Legendaris Jack Welch

Perbedaan besar itu membuatnya perlu melangkah lebih jauh lagi untuk mengeksekusi berbagai program.

Pasalnya, SDM di Askrindo dengan SDM di BRI pada saat itu memiliki karakter dan potensi yang berbeda pula.

"Untuk itu, seorang CEO terujinya bukan karena perusahaannya besar. Tapi bagaimana kita bisa memimpin perusahaan dan mengeksekusi setiap program apapun perusahaannya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Bahan Pokok Hari Ini 23 April 2024: Harga Tepung dan Telur Naik, Daging Sapi dan Ayam Turun

Whats New
Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Reksadana RDPT adalah Apa? Ini Pengertian dan Keuntungannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com