Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OYO Rambah Bisnis Kost

Kompas.com - 09/10/2019, 18:02 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan jaringan hotel asal India, OYO meluncurkan bisnis OYO Life yang diperuntukkan untuk sektor kost

Kost atau indekos merupakan tempat tinggal yang bisa disewa seseorang dalam jangka waktu sesuai keinginan. 

"Kami percaya kini saat yang tepat mengembangkan bisnis ke segmen akomodasi jangka panjang guna melayani kebutuhan penyewaan tempat tinggal berkualitas," kata Country Head for Emerging Business Oyo Hotels & Homes Indonesia Eko Bramantyo saat ditemui di Satrio Tower, Jakarta, Rabu (09/10/2019).

Eko juga menyebut, target pasar OYO Life merupakan milenial yang merupakan pekerja muda profesional maupun pelajar mahasiswa. 

Indonesia merupakan negara ketiga setelah India dan Jepang yang memiliki layanan OYO Life.

Baca juga: Jaringan Hotel OYO Sebut Ciptakan 10.000 Peluang Ekonomi di Indonesia

Eko menyebutkan, di Indonesia OYO mendapatkan usul dari asset partners OYO Hotels untuk membawa solusi hospitality full stack di pasar kost.

OYO kemudian meluncurkan OYO Life dengan 2.500 kamar di delapan kota dan akan berekspansi di kota-kota besar lainya di Indonesia.

OYO Life sendiri menawarkan investasi hingga manajemen bisnis bila pemilik properti ingin bergabung dengan OYO Life.

“OYO Life bukan hanya platform pencarian atau agregator properti, melalui OYO Life untuk mengelola bisnisnya secara menyeluruh, termasuk dalan pengelolaan properti, penyediaan layanan yang terstandarisasi dan pelatihan bagi staf properti secara rutin,” ucap Eko.

Sementara untuk standar hunian kos yang bisa ikut mendaftar di OYO Life adalah bangunan kos yang sudah memiliki setidaknya 10 hingga 15 ruang kamar. 

Eko melanjutkan bahwa melalui layanan OYO Life, pemilik kos tidak perlu lagi pusing untuk memikirkan manajemen bangunan, penjaga bangunan hingga pembayaran penghuni. Semuanya akan diatur melalui sistem aplikasi yang disediakan oleh OYO Life. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com