JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan pesan antar mulai menjadi tren baru di Indonesia sejak beberapa bulan terakhir. Utamanya, setelah marak perusahaan rintisan yang mengorkestrasi bisnis layanan pesan antar dalam aplikasi, sebut saja Go-Food dan Grabfood.
Data Nielsen menyebutkan, layanan pesan antar setidaknya mulai digunakan oleh 4 dari 10 orang yang disurvei. Uniknya, mereka lebih memilih Go-Food dan Grabfood ketimbang layanan telepon, aplikasi restoran, dan situs.
Go-food dan Grabfood menempati persentase tertinggi sebesar 85 persen, diikuti telepon 22 persen, aplikasi mobile restoran 10 persen, dan situs menempati posisi yang paling rendah hanya sebesar 1 persen.
Baca juga : Go-Jek Rencanakan Ekspansi Go-Food ke Singapura
Sementara dilihat dari wilayahnya, Nielsen membaginya ke 6 wilayah kota besar di Indonesia, yakni Jabodetabek, Medan, Makassar, Semarang, Bandung, dan Surabaya.
"Dari kota-kota itu, layanan paling banyak digunakan di Semarang dan Medan. Semarang menggunakan sebanyak 61 persen, Medan 55 persen," sebut survei Nielsen yang didapat Kompas.com, Kamis (10/10/2019).
Jabodetabek sendiri menempati posisi ke 5 dengan persentase sebesar 40 persen. Sementara posisi terakhir ditempati Surabaya sebesar 34 persen.
Untuk posisi kedua dan ketiga, secara beturut-turut ditempati oleh Bandung dan Makassar masing-masing 44 persen dan 22 persen.
Tidak hanya itu, data Nielsen juga menyebut alasan seseorang menyukai layanan antar berbasis ojek online. Misalnya, para siswa memilih Go-food dan Grabfood karena ingin mencoba makanan yang tengah ngetren di kalangannya.