Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Ingin Milenial Tak Dipusingi Kemacetan di Ibu Kota Baru

Kompas.com - 10/10/2019, 15:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan generasi milenial yang tinggal di ibu kota baru tak lagi dipusingi oleh permasalahan kemacetan.

Pemerintah sendiri telah resmi menunjuk Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan TImur sebagai ibu kota baru.

“Seperti yang disampaikan ASN (Aparatur Sipil Negara) muda, (mereka) bidupnya tidak mau berhadapan dengan kemacetan, tidak berhadapan dengan polusi,” ujar Budi di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Untuk mewujudkan hal tersebut, kata Budi, di ibu kota baru harus mengedepankan alat transportasi umum yang terintegrasi. Tak hanya itu, hak pejalan kaki di ibu kota baru harus diutamakan.

Baca juga: High Technology, Transportasi Ibu kota Baru Tak akan Seperti Jakarta

Dia menginginkan warga yang tinggal di ibu kota baru dibuat senyaman mungkin dalam berjalan kaki. Dengan begitu, masyarakat tak akan bergantung lagi dengan kendaraan pribadi.

“Bagaimana mencapai tempat kerja tidak lebih dari 30 menit. Berpindah ke angkutan massal, memulai pola hidup baru jalan 5 KM tanpa harus kepanasan, oleh karenanya kita harus buat pohon dan sebagainya, ini jadi konsep baru,” kata Budi.

Budi menambahkan, nantinya di ibu kota baru akan dibangun moda transportasi yang ramah lingkungan. Dengan begitu, kualitas udara di lokasi tersebut akan terjaga.

“Kita harus memberikan satu yang benar-benar baik agar semua orang-orang bersemangat untuk hadir di ibu kota baru,” ucap mantan Direktur Utama Angkasa Pura II itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com