Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Ketimpangan Ekonomi Masih Jadi Tantangan bagi Indonesia

Kompas.com - 10/10/2019, 21:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia tengah dihadapkan pada banyaknya tantangan global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.

Di Indonesia sendiri, selain eskalasi perang dagang AS-China yang belum usai dan ketidakpastian global lainnya, ketimpangan ekonomi di berbagai daerah masih menjadi tantangan.

Bank dunia dalam laporan terbarunya mengatakan, sebanyak 6 provinsi di Indonesia justru mengalami peningkatan kemiskinan. Utamanya di kawasan Timur Indonesia, dengan provinsi Papua yang tertinggi sebesar 27,5 persen.

Baca juga: Bank Dunia: Ekonomi RI Bakal Terus Sekitar 5 Persen hingga 2021

Angka ketimpangan itu sangat signifikan, mengingat Jakarta memiliki tingkat kemiskinan terendah, yakni sebesar 3,5 persen.

"Jadi meskipun ada kemajuan terbaru dalam pengurangan kemiskinan, ketimpangan di 6 daerah itu mengalami peningkatan. Ketimpangan ini jadi tantangan bagi Indonesia," kata Ekonom Utama Bank Dunia Indonesia, Frederico Gil Sander di Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Adapun terkait perang dagang, Frederico menuturkan ekonomi dunia akan terkena imbasnya, tidak terkecuali Indonesia. Eskalasi ketegangan perang dagang bisa membebani pertumbuhan regional dan harga komoditas.

"Karenanya juga bisa berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga berkontribusi mendalamkan defisit neraca transaksi berjalan, yang juga karena melemahnya ekspor," ucap Frederico.

Baca juga: Ini Target Angka Kemiskinan Jokowi-Maruf Amin di Tahun Pertama

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com