JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia tengah dihadapkan pada banyaknya tantangan global yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di masing-masing negara.
Di Indonesia sendiri, selain eskalasi perang dagang AS-China yang belum usai dan ketidakpastian global lainnya, ketimpangan ekonomi di berbagai daerah masih menjadi tantangan.
Bank dunia dalam laporan terbarunya mengatakan, sebanyak 6 provinsi di Indonesia justru mengalami peningkatan kemiskinan. Utamanya di kawasan Timur Indonesia, dengan provinsi Papua yang tertinggi sebesar 27,5 persen.
Baca juga: Bank Dunia: Ekonomi RI Bakal Terus Sekitar 5 Persen hingga 2021
Angka ketimpangan itu sangat signifikan, mengingat Jakarta memiliki tingkat kemiskinan terendah, yakni sebesar 3,5 persen.
"Jadi meskipun ada kemajuan terbaru dalam pengurangan kemiskinan, ketimpangan di 6 daerah itu mengalami peningkatan. Ketimpangan ini jadi tantangan bagi Indonesia," kata Ekonom Utama Bank Dunia Indonesia, Frederico Gil Sander di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Adapun terkait perang dagang, Frederico menuturkan ekonomi dunia akan terkena imbasnya, tidak terkecuali Indonesia. Eskalasi ketegangan perang dagang bisa membebani pertumbuhan regional dan harga komoditas.
"Karenanya juga bisa berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga berkontribusi mendalamkan defisit neraca transaksi berjalan, yang juga karena melemahnya ekspor," ucap Frederico.
Baca juga: Ini Target Angka Kemiskinan Jokowi-Maruf Amin di Tahun Pertama
Belum lagi, kata dia, mata uang kembali berada di bawah tekanan karena investor berbondong-bondong mengalihkan portofolio ke aset-aset safe haven tradisional.
Pun imbal hasil obligasi yang lebih tinggi mempengaruhi biaya pinjaman. Biaya pinjaman yang lebih tinggi bisa menghambat pemulihan kredit baru-baru ini, dan selanjutnya membebani investasi swasta dan pertumbuhan ekonomi.
"Jika pertumbuhan ekonomi dan investasi melambat, pastinya mempengaruhi penurunan angka kemiskinan dan ketimpangan," sebutnya.
Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Rahasia, Mobil Bos IMF-Bank Dunia Ternyata Bekas Taksi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.