Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dedy Dahlan
Passion Coach

Passion coach yang juga penulis best seller dari buku Broken, Lakukan Dengan Hati, Ini Cara Gue, dan Passion!–Ubah Hobi Jadi Duit. Gaya penulisan dan gaya panggungnya jenaka, nyeleneh, blakblakan, kreatif, dengan materi praktikal. Biasa dipanggil Coach D, ia adalah anggota dan coach tersertifikasi dari ICF (International Coach Federation), yang memusatkan diri pada pengembangan passion dan profesi.
Instagram dan Twitter @dedydahlan
YouTube Dedy Dahlan

Semua Orang Bisa Jadi Kreator Konten

Kompas.com - 11/10/2019, 06:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

“KALAU semua orang jadi petani, nanti petaninya jadi apa dong?”

“Hmm, iya ya. Jadi apa ya?” tanya saya enggak kebayang.

“Ya jadi banyak! Hahahaha!” jawab teman saya sambil membusungkan dada. Bangga banget kayaknya teka- teki noraknya enggak ketebak sama saya. Pengen juga saya pejet itu jerawat nanggung di ujung hidungnya karena kecele.

Ini adalah teka- teki yang diajukan saat saya SD dulu, oleh seorang teman sekolah yang kini saya enggak tahu kabarnya gimana.

Baca juga: Kreator Lokal Ditargetkan Bisa Go International hingga IPO

Mendadak teka- teki ini mencuat kembali di kepala saya kemarin tanpa alasan, seperti pacar lama yang muncul tidak diduga- duga, saat saya mengisi sebuah seminar tentang Content Creator di Jakarta.

“Kalau semua orang jadi ‘kreator konten’, kreator kontennya jadi apa dong?”

“Jadi banyak,” celetuk saya di depan audience.

Dan saat itulah saya sadar. “Wiih, keren banget”.

Dan bisakah Anda bayangkan itu? Betapa kerennya saat semua orang bisa jadi kreator konten!
Bahkan, kenapa NGGAK semua orang jadi kreator konten? Kenapa Anda nggak jadi kreator konten?

Menjadi kreator konten

Beberapa tahun lalu, istilah ‘kreator konten’ mulai dipopulerisasi oleh generasi yang dalam buku saya Broken, saya sebut generasi challenger. Generasi yang ada bukan untuk mengikuti dan membangun, tapi mengubah dan menggoyang dunia dan sistem lama.

Sebelumnya, semua orang ini berdiri dan hadir terpisah- pisah, dan dalam kubu yang berbeda- beda. Ada YouTuber, ada blogger, vlogger, podcaster, komikus sosial media, influencer, komika sosial media, dan pengamen yang pengen banget bikin album di spotify.

Namun belakangan, seperti kucing dalam video viral yang mendadak sadar kalau dia punya kuping saat melihat cermin (kalau Anda enggak tahu, google aja), mereka menyadari satu hal krusial.

“Kenapa kita terlalu misah- misahin diri?” “Kenapa nggak barengan aja?”

Toh setiap kreator konten biasanya membuat lebih dari satu jenis konten anyway.

Saya sendiri misalnya, selain sebagai penulis buku, saya juga menulis blog, artikel untuk media massa, adalah seorang YouTuber, dan sekarang saya juga punya podcast yang ngebahas tentang hobi saya, film.

Baca juga: Tembus 40 Miliar Dollar AS, Ekonomi Digital RI Terbesar di ASEAN

Maka saat ini, istilah kreator konten adalah yang paling sering digunakan, untuk menggambarkan semua profesi dan aktivitas ini.

Setelah semua pelaku ini jadi keator konten, muncul pertanyaan kedua.

“Kenapa kok pelaku kreator konten dan penikmat konten itu harus dipisah- pisahin? Kenapa enggak barengan aja?”

Dan di sinilah esensi kerennya.

Anda pun seharusnya menjadi seorang kreator konten!

Potongan gambar dari video Atta Halilintar di YouTube.Bidik layar YouTube Atta Halilintar Potongan gambar dari video Atta Halilintar di YouTube.

Mengapa dan bagaimana semua orang perlu jadi kreator konten

Kreator konten bukan sebuah profesi eksklusif. Bahkan sebelum menjadi sebuah profesi pun – sebelum ada duitnya – Anda sudah bisa disebut sebgai kreator konten, di detik Anda MEMBUAT KONTEN dan meng- klik Publish atau Post.

Gampang kan?

Anda enggak perlu jadi seorang Atta Halilintar, Dedi Corbuzier, Raditya Dika, atau Awkarin untuk disebut sebagai kreator konten. Anda cukup membuat konten, sesuai dengan passion atau skill Anda.

Seluruh platform sosial media dan kreator konten berlaku DUA ARAH. Artinya, Anda bisa menjadi penikmat, dan pelaku, pada saat yang sama.

Jadi kenapa tidak dimanfaatkan?

Baca juga: Jeff Bezos: Kita Tak Bisa Pilih Passion yang Kita Inginkan

Banyak benefit saat Anda memberanikan diri untuk mulai membangun diri sebagai kreator konten.

  • Anda memberikan kesempatan pada passion Anda untuk berkembang.
  • Anda melatih keahlian Anda dalam hal yang memang bermakna.
  • Anda mendapatkan sensasi kepuasan dan hiburan dalam prosesnya.
  • Anda membuka pintu sosialisasi dengan orang- orang baru.
  • Anda mulai menempatkan diri Anda sebagai figure of opinion dalam bidang Anda.
  • Anda memberikan diri Anda sebuah wadah berekspresi.
  • Anda bisa melibatkan keluarga Anda dan menjadikan ini moment bonding bersama.

Dan itu bahkan sebelum kita membahas benefit ‘bobot dompet’ saat Anda berhasil mengembangkan brand Anda.

Ilustrasi YouTuber Pink GuyKOMPAS.com/Bill Clinten Ilustrasi YouTuber Pink Guy

Memulainya pun tidak usah banyak ribet dan banyak takut. Hanya beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat Anda memulai langkah menjadi kreator konten.

1. Mulai dari Hobi dan Passion
Bikin konten tentang apa? Well, hobi dan passion Anda apa? Mulai dari hal yang memang menarik untuk Anda, dan membuat Anda senang. Jangan ‘maksa’ mengambil topik yang malah bikin Anda pusing hanya gara- gara topik itu lagi populer.

2. Pilih Platform Ideal. Apapun Jadi
Kenali diri Anda, kelebihan Anda, dan platform yang paling pas buat Anda. Kalau Anda punya muka rada ganteng, atau justru ‘unik’ banget, dan pede depan kamera, bikin video dan jadi vlogger- lah.

Kalau Anda jago main game, dan punya banyak komunitas game, mungkin bikin konten di Twitch. Suara Anda mendayu- dayu dan bikin orang tergila- gila? Coba jadi podcaster. Enggak pede sama kamera atau suara? Bikin blog.

3. Kenali Audience Anda
Siapa yang bakal suka dengan yang Anda buat? Komunitas apa? Di mana mereka nongkrong? Apa kata kunci yang selalu mereka cari di internet? Gimana mendekati mereka? Hashtag apa yang suka mereka pakai?

4. Kenali Kreator Konten yang Mirip Anda
Apapun bidang konten Anda, diluar sana pasti ada yang juga membahas hal yang serupa dengan Anda. Cari tahu, buru, dan hubungi. Terlepas dari pandangan lama tentang persaingan, di dunia kreator konten bisa dibilang justru tidak ada persaingan. Dunia kreator adalah dunia kolaborasi!

5. Ketika Saatnya Tiba, Monetisasi
Tidak usah memulai dengan langsung ingin menghasilkan. Mulailah dengan keinginan berkarya dan passion. Untuk mengisi waktu luang. Tapi ketika saatnya tiba, juga jangan ragu untuk mengambil langkah untuk monetisas.

Ketika semua orang menjadi kreator konten, kolaborasi antar hobi akan terjadi. Komunitas dan karya akan terus berguling dan tercipta. Dan dengan penikmat di area yang sama, secara bersama- sama, kreator konten akan menggerakkan ekonomi!

Saat semua jadi konten kreator, semua area ekonomi akan terpengaruh. Ini sudah terjadi sekarang, pergeseran pengiklan brand dari media massa ke kreator konten. Pergerakan market demand sesuai konten yang populer.

Saat ini terjadi, apakah Anda hanya duduk disamping pergeseran trend ekonomi baru ini?
Inilah saatnya semua orang menjadi kreator!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com