Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Ayam Ras hingga Rokok Jadi Pemicu Inflasi Oktober

Kompas.com - 11/10/2019, 16:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) dalam hasil survei pemantauan harga memperkirakan tingkat inflasi pada minggu kedua Oktober 2019 cenderung rendah, yaitu sebesar 0,04 persen (month to month/mtm).

Sementara jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, tingkat inflasi di minggu kedua Oktober 2019 diperkirakan sebesar 3,15 persen (yoy).

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, tingkat inflasi tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan periode September 2019 lalu.

"Jadi kalau year on year 3,15 persen itu lebih rendah jika dibandingkan dengan September lalu yang 3,39 persen," ujar Perry di Jakarta, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Tips agar Keuangan Tak Tergerus Inflasi

Perry mengatakan, beberapa barang yang mengalami kenaikan harga dan memicu inflasi adalah daging ayam ras dengan inflasi sebesar 0,03 persen, juga tomat sayur dan rokok kretek sebesar 0,01 persen.

Di sisi lain, terdapat komoditas yang mengalami deflasi atau penurunan harga.

Perry mengatakan, penurunan harga terjadi pada komoditas cabai merah yang mengalami deflasi sebesar 0,06 persen, cabai rawit deflasi 0,03 persen dan telur ayam ras yang juga mengalami deflasi sebesar 0,03 persen.

Selain itu, harga bawang merah, angkutan udara, jeruk dan kentang masing-masing mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

Perry pun optimistis hingga akhir tahun tingkat inflasi bisa terjaga di kisaran target 3,5 plus minus 1 persen, bahkan di bawah titik tengah target tersebut.

"Dengan perkembangan harga Minggu kedua Oktober, Alhamdulillah harga terkendali rendah dan sejalan dengan perkiraan akhir tahun. Insyallah inflasi dibawah titik tengah sasaran inflasi 3,5 persen," ujar dia.

Baca juga: BI: Cabai Masih Sumbang Inflasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com