Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gandeng Fintech, Bank Permata Danai Usaha Ibu-Ibu Pedesaan

Kompas.com - 13/10/2019, 12:16 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - PT Bank Permata Tbk Permata Bank menggandeng perusahaan financial technology (fintech) sebagai penyalur kredit bagi UMKM ibu-ibu. Bank Permata menjadi penyalur kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Perseroan bekerja sama dengan salah satu fintech Amartha untuk menyalurkan kreditnya kepada perempuan yang berwirausaha di pedesaan.

Head Asset Product SME Bank Permata, Yoseph Jaka Guntara Marbun menjelaskan skema kerja sama itu disebut sebagai skema channeling.

"Kita kerja sama dengan fintech atau BPR untuk penyaluran ke ibu-ibu yang berwirausaha, itu namanya skemanya channeling," kata Head Asset Product SME Bank Permata, Yoseph Jaka Guntara Marbun di Cianjur, Rabu, (09/10/2019).

Hingga saat ini, program channeling Bank Permata dan Amartha sudah berjalan di daerah Jawa Barat seperti Cianjur.

"Kalau channeling ini debiturnya Bank Permata, dicatatnya. Ini sudah jalan di daerah Jawa Barat dan daerah Bogor," jelasnya.

Baca juga: Hingga September, Amartha Kucurkan Pendanaan Rp 1,35 Triliun

Skema channeling artinya Bank Permata menyalurkan pembiayaannya melalui Amartha, untuk disalurkan kembali ke nasabahnya. Namun, pinjaman tersebut tetap dicatat di Bank Permata sebagai pinjaman perbankan dari mereka.

Perseeoan memilih ibu-ibu dalam menjalankan progam ini. Salah satu alasannya, perempuan dinilai lebih bertanggung jawab dalam atur keuangan.

"Sebab, perempuan siap untuk perubahan. Lalu, perempuan lebih bertanggung jawab atas keuangan, ketiga lebih memikirkan keluarga. Jadi dia akan berpikir seribu kali kalau uang hilang. Itu alasannya kenapa ibu-ibu," papar Jaka.

Skema channeling dinilai memiliki performa yang cukup bagus. Hingga saat ini sudah ada sekitar 500 UMKM yang menerima manfaat skema itu.

"Cukup bagus perfomanya kita cukup senang bisa membantu UMKM dan wirausaha semakin berkembang, Jawa Barat sendiri kurang lebih customer SME 15.000," tutur jaka.

Kisah Ibu Ida

 

Salah satu nasabah yang mendapat saluran kredit adalah pengusaha batu bata dari Cianjur, Ida. Mulai dari tahun 2017, wanita ini merintis usaha batu batanya itu.Kompas.com/ gabriella wijaya Salah satu nasabah yang mendapat saluran kredit adalah pengusaha batu bata dari Cianjur, Ida. Mulai dari tahun 2017, wanita ini merintis usaha batu batanya itu.

Salah satu nasabah yang mendapat penyaluran kredit adalah pengusaha batu bata dari Cianjur, Ida. Mulai dari tahun 2017, wanita ini merintis usahanya itu.

Ida mengaku dapat pinjaman modal Rp 3,5 juta pada tahun pertama dari Bank Permata. Kemudian, ia memperoleh pula pinjaman Rp 5 juta dari Amartha. 

Terkait usahanya, Ida mengaku memilih usaha batu bata ketimbang pertanian. Alasannya, selain tak bisa, penghasilan dari pertanian tak bisa langsung diperoleh.

“Saya pertanian enggak bisa dan nggak langsung menghasilkan. Kalau misalnya padi, cuma bisa panen setahun dua kali,” kata Ida, di acara media trip Permata Bank, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (10/10/2019).

Baca juga: Sudahkah Teknologi Memperkuat Gaya Bisnis Perempuan Indonesia?

Memiliki dua orang pekerja, dalam sehari Ida dapat menghasilkan 600 batu bata press. Dalam 5 hari kerja, menjadi 3.000 bata press.

Namun, dia tidak menyebutkan berapa nilai jual dan penghasilan yang beliau dapatkan.

“Bahan baku bata press campurannya pakai olahan batu kapur tulis, semen dan air. Hasil penjualannya ditabung aja, kalau balik modal uangnya dapat belibahan baku agar produksinya baik,” kata Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com