Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beroperasi Penuh 2021, Ini Fakta-fakta LRT Jabodebek

Kompas.com - 14/10/2019, 07:39 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang masa jabatan yang tinggal sepekan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritimiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau proyek pembangunan Light Rapid Transit ( LRT) Jabodebek koridor Cibubur-Cawang di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).

Bersamaan dengan hal tersebut, Luhut dan Budi Karya pun meninjau gerbong LRT buatan PT INKA (Persero) yang diangkat ke atas lintasan rel Stasiun Harjamukti, Cibubur.

Saat ini secara keseluruhan sudah ada 5 trainset LRT, dan kereta yang akan melayani rute Cawang-Cibubur, Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan Cawang-Bekasi.

Nantinya, secara keseluruhan bakal ada 31 rangkaian kereta yang bakal melayani ketiga rute tersebut.

Baca juga: Jabatan Tinggal Seminggu, Luhut dan Menhub Tinjau Proyek LRT Jabodebek

Berikut fakta-fakta terkait LRT Jabodebek:

1. Dioperasikan 2021

Karyawan mengawasi proses pengangkatan perdana kepala gerbong kereta layang ringan atau LRT ke atas rel di Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019). Progres pembangunan proyek LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cibubur-Cawang telah mencapai 85,7 persen dan satu rangkaian gerbong LRT telah diangkat dan diparkir di Depo Stasiun Harjamukti.ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA Karyawan mengawasi proses pengangkatan perdana kepala gerbong kereta layang ringan atau LRT ke atas rel di Stasiun Harjamukti, Depok, Jawa Barat, Minggu (13/10/2019). Progres pembangunan proyek LRT Jabodebek lintas pelayanan 1 Cibubur-Cawang telah mencapai 85,7 persen dan satu rangkaian gerbong LRT telah diangkat dan diparkir di Depo Stasiun Harjamukti.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mengatakan, perkembangan pelaksanaan pembangunan prasarana LRT Jabodebek Tahap I sampai dengan 4 Oktober 2019, telah mencapai 66,13 persen.

Ada tiga lintasan dalam proyek LRT Jabodebek tahap I ini. Pertama, lintas pelayanan 1 untuk rute Cawang-Cibubur, lintas pelayanan 2 untuk Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, dan lintas pelayanan 3 untuk Cawang-Bekasi.

"Untuk lintas pelayanan 1 Cawang-Cibubur sudah 85,7 persen, lintas pelayanan 2 untuk Cawang-Kuningan-Dukuh Atas 56,1 persen, dan lintas pelayanan 3 untuk Cawang-Bekasi Timur 59,5 persen," ujar Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Parwanto Noegroho dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/10/2019).

Proyek LRT Jabodebek tahap I ditargetkan beroperasi penuh pada November 2021. Sementara pada 18 Oktober mendatang, akan dilakukan uji coba teknis untuk rute Cibubur-Cawang.

Baca juga: Proyek LRT Jabodebek, Adhi Karya Sudah Terima Rp 8,3 Triliun dari Pemerintah

2. Driverless, lebih canggih dari MRT buatan Jepang

Kepala trainset LRT ketika diangkat di Stasiun Harjamukti, Cibubur, untuk dibawa ke Depo LRT Cibubur, Minggu (13/10/2019).KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA Kepala trainset LRT ketika diangkat di Stasiun Harjamukti, Cibubur, untuk dibawa ke Depo LRT Cibubur, Minggu (13/10/2019).
Proyek LRT (Light Rapid Transit) Jabodebek nantinya bakal beroperasi tanpa menggunakan masinis. Sebab, LRT Jabodebek dioperasikan menggunakan teknologi tingkat otomasi Grade of Atomation (GoA) 3.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, teknologi pengoperasian yang digunakan oleh LRT Jabodebek sudah jauh lebih maju jika dibanding dengan mass rapid transit (MRT) yang diproduksi Jepang.

"Saya tadi dibisiki, LRT ini lebih canggih dari MRT teknologinya, dan lebih canggih juga dari LRT Palembang. Dia menggunakan moving block, tanpa masinis, mesinnya dari dalam," ujar Luhut.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri menjelaskan, ada beberapa uji coba yang harus dilakukan hingga akhirnya sistem otomasi GoA 3 bisa beroperasi.

"Banyak banget (tahap pengujiannya). Awal ini uji sistem dulu. Yang pertama (untuk) kereta uji dinamis. Kan baru diuji statis di pabrikan, setelah itu uji dinamis, setelah itu uji integrasi," jelas Zulfikri di kesempatan yang sama.

"Karena nanti GoA 3 nanti ada interaksi dengan track. Beberapa bulan ini uji dinamis dari track-nya dulu," jelas dia.

Baca juga: Menhub Minta ASN Wajib Naik LRT Palembang Ditambah Jadi 3 Hari

3. Tarif Rp 12.000, flat

Kepala gerbong Light Rail Transit (LRT) yang akan melayani koridor Cibubur-Cawang di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA Kepala gerbong Light Rail Transit (LRT) yang akan melayani koridor Cibubur-Cawang di Stasiun LRT Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).
Budi Karya menyampaikan tarif LRT nantinya akan dipatok Rp 12.000, untuk layanan Cibubur - Dukuh Atas. Tarif tersebut sudah merupakan tarif subsidi yang diberikan oleh pemerintah sebesar 50 persen. Pasalnya, harga komersil dari LRT Jabodebek diperkirakan Rp 25.000.

"Perkiraan Rp 12.000. Sudah subsidi karena harga komersialnya Rp 25.000," ujar dia.

Budi menjelaskan, pemberlakukan tarif akan sama untuk semua jurusan.

Meskipun demikian, tarif tersebut sewaktu-waktu bisa berubah seiring dengan diperluasnya jangkauan LRT hingga Bogor.

Adapun untuk koridor Cibubur-Cawang rencananya bakal dilakukan uji coba pengoperasian pada 18 Oktober hingga 18 November 2019. Proses uji coba hingga pengoperasian, menurut Budi Karya bakal memakan wkatu hingga 1 tahun.

"Itu dari pengalaman LRT Palembang," ujar dia.

Baca juga: Disubsidi Pemerintah, Tarif LRT Jabodebek Dipatok Rp 12.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com