Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Lebih Penting SDM ketimbang SDA

Kompas.com - 14/10/2019, 14:30 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengungkapkan, sebuah negara harus tetap mementingkan sumber daya manusia (SDM) untuk bisa maju serta berkembang.

"Jadi premisnya adalah kaya SDA, miskin SDA yang paling penting adalah SDM. Dan itu yang jadi basis daripada kebijakan," kata Airlangga dalam peluncuran bukunya "Marajut Asa" di Gedung Garuda, Kemenperin, Jakarta Selatan, Senin (14/11/2019).

Airlangga menjelaskan, dalam buku yang ditulis tersebut, banyak halnya dibahas di sektor industri. Misalnya, undang-undang (UU) dihapus yang dibuat masa ayahanda menjabat sebagai Menperin, Hartarto Sastrosoenarto.

Baca juga : Menkeu Ungkap Daya Saing RI Turun Karena SDM Mayoritas SD dan SMP

"Kemudian kita bahas UU Perdagangan, di mana pada waktu kita buat gantikan UU zaman Hindia Belanda dan memang UU Perdagangan jadi bagian dari UU yang menyangkut hajat hidup orang banyak. UU Perindustrian yang baru menghentikan UU yang dibuat oleh ayah saya," tuturnya.

Selain itu, terkait hal-hal dasar di dunia industri, seperti apa bedanya pemurnian dengan pengolahan. Menurutnya, buku ini penting karena mencatat hal-hal tak tertulis di dalam UU itu sendiri, sehingga perlu diketahui mengapa hilirasi itu penting dalam industri.

"Apa beda pemurnian dan pengolahan. Padahal, itu berbeda. Pengolahan terkait direct tambang, sedangkan pemurnian merupakan secondary proses yang sudah masuk di industri," ungkapnya.

"Ada beberapa UU yang kritikal yang sangat mempengaruhi industri, yang sangat mempengaruhi hari ini adalah UU lingkungan hidup. Itu saya buat juga," lanjutnya.

Pada buku ini, Airlangga mencoba melihat dunia perindustrian Indonesia dari hulu hingga hilir, baik dari sisi potensi maupun kelemahannya.

Buku yang ditulis 2016 ini berisi kritikan sarta saran kepada pemerintah untuk memajukan sektor industri, baik sebelum dan ketika menjabat sebagai Menperin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com