Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Mayoritas Petani Dinilai Puas dengan Program Pertanian Dalam Negeri

Kompas.com - 15/10/2019, 08:00 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Beberapa di antaranya terdiri dari traktor roda dua, traktor roda empat, pompa air, rice transplanter, chopper, cultivator, excavator, hand sprayer, implemen alat tanam jagung, dan alat tanam jagung semi manual.

Pada 2015, Alsintan yang disalurkan sebanyak 54.083 unit. Tahun 2016 sebanyak 148.832 unit, 2017 sebanyak 84.356 unit, dan 2018 bertambah menjadi 115.435 unit (per Oktober 2018).

Alsintan tersebut telah diberikan kepada kelompok tani/gabungan kelompok tani, Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA), dan Brigade Alsintan.

Tingkatkan kualitas dan kuantitas

Hasil survei Mahasiwa Pertanian se-Indonesia dalam Ekspedisi Padi Nusantara menunjukkan bahwa petani mendapatkan bantuan Alsintan jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.  

“Walaupun respons petani terhadap bantuan Alsintan ini sangat baik, ada rekomendasi dari kami agar ke depannya lebih baik,” kata Birawa.

Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan kuantitas dan kualitas Alsintan yang disalurkan ke petani.

Pemerintah juga harus memberikan bimbingan kepada petani terkait pengoperasiannya. Kemudian, harus ada survei lapangan dahulu agar Alsintan yang diberikan sesuai untuk daerahnya.

Baca juga: Menilik Manfaat Besar Air dan Alsintan dalam Pertanian...

Dengan pemberian bantuan Alsintan yang cukup besar tentu ada dampak positifnya. Bukan sebatas lebih efisien dan hemat tenaga serta biaya, melainkan petani menjadi lebih mudah menemukan Alsintan sehingga dapat memudahkan kerja sama untuk saling pinjam antar petani.

Bukan hanya itu, di petani jadi ada usaha baru, yakni jasa peminjaman alat pertanian berula UPJA.

“Tetapi ini butuh ada bimbingan yang lebih intens dari penyuluh karena ada beberapa petani tidak bisa mengoperasikan. Selain itu, perlu adanya survei lapangan untuk pemberian bantuan agar tepat sasaran, wilayah, dan waktu,” saran Birawa.

Mendengar masukan

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengapresiasi hasil survei mahasiswa itu. Dirinya menegaskan pemerintah pasti mendengarkan semua masukan.

"Semua masukan positif pasti kami dengarkan. Kementan hingga saat ini terus meningkatkan mekanisasi pertanian, yang ditingkatkan tentu tidak hanya kuantitas saja, tetapi juga kualitasnya," kata Sarwo Edhy.

Mekanisasi pertanian di Indonesia terus meningkat sejak lima tahun terakhir. Ke depan, mekanisasi pertanian akan terus didorong untuk meningkatkan efisiensi usaha tani serta meningkatkan gairah anak muda untuk terjun ke sektor pertanian.

Baca juga: Genjot Percepatan Investasi, Kementan Luncurkan Program Inovasi

Berdasarkan data Food and Agriculture Organisation (FAO), mekanisasi pertanian nasional hanya 0,04 horsepower (HP).

Sementara pada 2019, mekanisasi mencapai angka 2,15 HP. Semakin tinggi horsepower, maka semakin tinggi pula keterlibatan kerja sebuah mesin dalam kegiatan produksi, termasuk pertanian.

"Mekanisasi pertanian memberikan manfaat bagi kesejahteraan petani. Hal itu pula yang bakal menjadi daya tarik bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dan mengembangkan komoditas yang ada," tutup Sarwo Edhy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com