SD Inpres muncul di era Soeharto. Hal ini dilakukan untuk memperluas kesempatan belajar, terutama di daerah pedesaan dan perkotaan yang warganya berpenghasilan rendah.
Dalam hal ini, Presiden Soeharto mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 1973 tentang Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Kompas, 18/12/1973).
Sementara, kebijakan SD Inpres sendiri dibentuk oleh ekonom Indonesia Widjojo Nitisastro.
Duflo menjelaskan, pembangunan SD Inpres menyebabkan anak-anak usia 2 hingga 6 tahun di 1974 menerima 0,12 hingga 0,19 tahun lebih banyak pendidikan, untuk setiap sekolah yang dibangun per 1.000 anak di wilayah kelahiran mereka.
Menggunakan variasi sekolah yang dihasilkan oleh SD Inpres ini sebagai variabel instrumental, ke dampak pendidikan pada upah, ia mendapatkan kesimpulan bahwa kebijakan ini sukses 'meningkatkan' perekonomian. Bahkan pengembalian ekonomi sekitar 6,8 persen hingga 10,6 persen.
Meski SD Inpres ini memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas pendidikan anak di berbagai daerah, namun belakangan ini SD tersebut kurang begitu mendapatkan perhatian. Mulai dari kondisi bangunan sekolah yang memprihatinkan hingga kekurangan guru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.