Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejar Target KUR, Pemerintah Minta E-commerce Bimbing UMKM

Kompas.com - 16/10/2019, 15:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong pelaku usaha seperti e-commerce berperan aktif dalam membimbing Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Tujuannya, agar UMKM bisa mencapai kemandirian ekonomi dengan mengembangkan produknya sesuai standar yang berlaku di pasar.

Produk sesuai standar ini akan lebih mampu diserap pasar dan berpeluang ekspor.

"Model atau pola bimbingannya, mereka (e-commerce sebagai offtaker (mentor/pembina). Kalau di sektor produktif pembuatan busana, mereka bimbing membatik, merajut, dan lain-lain. Dari awal dibina cara jahit yang baik. Offtaker ini tugasnya menyerap output produknya juga," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir di Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Baca juga: Merko Darmin Akui KUR untuk TKI Bikin Rasio Kredit Macet Membengkak

Iskandar mengatakan, pembinaan UMKM di sektor produktif dan jasa itu akan membantu pemerintah meningkatkan target penyaluran KUR di bidang terkait sebesar 60 persen.

Pasalnya, penyaluran KUR di sektor produktif hingga hari ini dianggap agak tersendat.

Sebab, belum meluasnya kegiatan di sektor itu. Realisasi KUR di sektor produktif per Agustus 2019 baru sekitar 47 persen dari target 60 persen.

Di bidang busana dan produk turunannya sendiri, realisasi penyaluran KUR sejak Januari-September 2019 baru sebesar Rp 1,13 triliun yang diberikan kepada 45.000 debitur.

Padahal target di tahun 2019, penyaluran KUR mesti mencapai Rp 140 triliun yang 60 persennya mesti diserap sektor produktif.

Realisasi itu masih di angka Rp 102 triliun yang diberikan kepada 3,4 juta debitur hingga Agustus 2019.

Baca juga: Menko Darmin: Target 60 Persen KUR Sektor Produktif Tahun Ini Sulit Tercapai

"Jadi dengan inovasi semacam ini, kami harapkan bisa berkembang. Targer KUR produktif yang sudah ditetapkan bisa tercapai," kata Iskandar.

Dengan cara itu pula, dia bertekad pertumbuhan KUR harus di atas pertumbuhan kredit nasional.

"KUR ke depan kami ingin harus di atas pertumbuhan kredit nasional. inilah keberpihakan pemrintah. kalau KUR di bawah pertumbuhan kredit nasional malah share-nya makin turun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com