Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN Minta Bos Garuda Selamatkan Merpati Airlines

Kompas.com - 16/10/2019, 17:40 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Ari Askhara mengaku diminta bantuan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk membangkitkan Merpati Airlines dari mati suri.

Pasalnya, maskapai milik negara tersebut sudah berhenti beroperasi sejak 2014 lalu karena terbelit masalah keuangan.

“Dua bulan lalu, ada dibahas jalak Bali (Merpati Airlines). Pada waktu itu Ibu (Rini Soemarno) meminta saya bisa enggak bantu Merpati, bagaimana strukturnya menolong Merpati,” ujar Ari di Jakarta, Rabu (15/10/2019).

Saat diminta hal tersebut, Ari mengaku langsung berpikir bagaimana cara membantu agar Merpati bisa beroperasi lagi.

Saat itu, Ari berpikir untuk melakukan kerja sama operasi (KSO) antara Garuda Indonesia dengan Merpati.

Namun, kerja sama tersebut juga tak boleh membebani Garuda Indonesia. Akhirnya, dalam waktu dua bulan diputuskan untuk melakukan sinergi dengan 9 BUMN lainnya agar Merpati bisa kembali beroperasi.

“Kita KSO dengan Merpati sehingga tak saling membebani, Merpati itu going concern sehingga ada cash flow untuk mencicil kewajibannya ke pegawai dan kreditur lainnya,” kata Ari.

Garuda Indonesia Group bersama dengan beberapa BUMN lainnya seperti Semen Indonesia, Pertamina, Perum Bulog, Perusahaan Perdagangan Indonesia, dan PLN akan mendukung pengelolaan usaha kargo milik Merpati melalui aktivitas pelayanan pengiriman barang-barang (kargo) di wilayah Papua.

Dalam hal kerja sama pengelolaan usaha maintenance, repair, and overhaul (MRO), Merpati Nusantara juga bertindak sebagai agen pemasaran yang menyediakan layanan untuk perawatan turbin dari Pertamina dan PLN yang difasilitasi oleh MRO Merpati Nusantara Group dan Garuda Indonesia Group.

Sedangkan dalam usaha training centre, Garuda Indonesia akan berpartisipasi dalam mengelola pusat pendidikan milik Merpati Nusantara agar ke depannya unit usaha ini dapat menjadi salah satu sumber pendapatan besar Merpati.

“Tidak ada suntikan dana, kita hanya bantu operasional. Sebenarnya Merpati bawa volume (kargo milik) BUMN, sedangkan operasi dilakukan oleh Garuda. Kita tak ambil profit, hanya air cost dan management fee, itu tanya ke pak Asep. Garuda hanya dapat itu,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com