Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Harapan Sri Mulyani untuk Anggota BPK Terpilih

Kompas.com - 17/10/2019, 15:21 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima anggota baru Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah mengucapkan sumpah jabatan dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung (MA) di Gedung MA, Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Kelima anggota BPK yang mengucap sumpah tersebut, antara lain Achsanul Qosasi, Daniel Lumban Tobing, Harry Azhar Azis, Hendra Susanto, dan Pius Lustrilanang.

Banyak harapan datang usai kelima anggota tersebut mengucap sumpah, tidak terkecuali dari para menteri, seperti Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati misalnya.

Mantan direktur pelaksana Bank Dunia yang akrab disapa Ani itu berharap, anggota BPK terpilih bisa terus memberikan rekomendasi yang baik untuk perbaikan tata kelola keuangan negara.

Sebab kata Ani, peranan BPK sangat penting untuk meningkatkan kualitas tata kelola keuangan negara.

Baca juga: Hari Ini, 5 Anggota Terpilih BPK 2019-2024 Ucap Sumpah

"Saya berharap perbaikan tata kelola akan terus ditingkatkan. Keuangan negara betul-betul bisa dipakai untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat," ucap Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Apalagi selama ini, Ani merasa Kementerian Keuangan selalu mendapat rekomendasi yang baik soal tata kelola selama bermitra dengan BPK.

"Selama ini juga partner antara pemerintah dengan BPK sangat berjalan baik. Dalam temuan dan rekomendasinya selalu berwujud bagaimana cara memperbaiki tata kelola dari keuangan negara, baik dari sisi penerimaan negara, belanja negara, pengelolaan aset, semuanya tujuannya untuk memperbaiki," ungkap Ani.

Baca juga: Anggota BPK Didominasi Politisi, Ini Kata Para Menteri

Sependapat dengan Ani, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, BPK adalah lembaga penting dalam struktur bernegara. Terlebih masing-masing kementerian memiliki tugas berat yang butuh evaluasi.

"Kementerian memiliki tugas-tugas yang berat. Sebagai tugas yang berat tentu butuh evaluasi. BPK adalah tools bagi kami untuk menjalani kegiatan. Masukan-masukan dari BPK kita lakukan pengamatan dan evaluasi, sekaligus melakukan perbaikan-perbaikan," kata Budi di kesempatan yang sama.

Budi menuturkan, temuan BPK sangat bermanfaat, utamanya dalam membentuk keobjektifan visi setiap kementerian.

Bahkan, pihaknya seringkali meminta BPK untuk mengevaluasi program di awal. Tujuannya agar mampu melihat kekurangan dari program tersebut sebelum direalisasikan.

Tidak hanya itu, dia juga pernah meminta BPK untuk mengaudit beberapa proyek, salah satunya proyek milik Angkasa Pura II di terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Seperti di AP II terminal 3, kita minta diaudit. supaya ada suatu temuan yang bisa dilihat secara objektif untuk menjalankan suatu pembangunan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com