Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Ingin Bank Pahami Kebutuhan Properti Millenial, Mengapa?

Kompas.com - 17/10/2019, 16:14 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo meminta perbankan untuk lebih memahami kebutuhan properti generasi milenial.

Hal tersebut diperlukan untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan di sektor properti yang tengah lesu.

Mardiasmo mengatakan, pertumbuhan sektor real estat saat ini masih di bawah PDB, yaitu sebesar 3,58. Melambatnya pertumbuhan real estat di berbagai kategori baik kecil, menengah maupun kategori mahal.

"Sebagai wake up call, harus bisa menjalankan apa yang diberikan BI (Bank Indonesia) dan pemerintah. Kan sudah dikasih semua, produk perbankan harus tepat, pas, cocok dengan kondisinya. Kondisi milenial, Y generation, harus menyasar ke sana," ujar Mardiasmo di Jakarta, Kamis (17/10/2019).

Baca juga: Wamenkeu: Semua Sudah Diberikan Regulator, Mengapa KPR Masih Mahal?

Mardiasmo mengatakan, pemerintah dan otoritas terkait seperti BI dan OJK telah memberikan kelonggaran kepada perbankan dalam menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Pemerintah memberi asilitas berupa Fasilitas Likudiitas Pembiayaan perumahan (FLPP), juga pelonggaran beberapa aturan perpajakan seperti PPnBM, PPh dan PPN.

BI pun telah menlonggarkan aturan rasio Loan to Value (LTV) yang membebaskan besaran uang muka untuk pembelian rumah pertama, juga melonggarkan LTV untuk pembelian rumah kedua.

Namun demikian, hingga saat ini menurut Mardiasmo biaya bunga perbankan masih terlalu mahal. Sehingga, bunga KPR bank juga masih tinggi.

"Hanya dua kunci supaya mortgage ini berhasil, pertama sinergi kolaborasi antara para stakeholder. Yang kedua kreatifitas dalam bentuk inovasi terobosan kecerdasan jalanan. Karena tools policy sudah ada, ngecakke (menjalankan) ini piye, jalankannya gimana," ujar dia.

Baca juga: Baru Bekerja dan Ingin Punya Rumah? Simak Promo KPR Ini

Dia menggambarkan, saat ini kaum milenial sebanyak 55 persen berada di perkotaan, dan mereka sangat handal dalam menggunakan teknologi, salah satunya teknologi finansial.

Hal tersebutlah yang seharusnya menjadi celah bagi perbankan untuk mengembangkan produk KPR.

"Kondisi perumahan, kondisi kebutuhan, juga know your customer harus tahu itu. Millenial itu tinggal buat transit aja, mereka itu lebih suka leisure," ujar Mardiasmo.

"Packaging-nya juga produknya, channelling-nya seperti apa dengan fintech-nya, yang tidak terlalu komersial," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com