Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Ekonomi Digital, Pemerintah Harus Fokus Garap Manufaktur

Kompas.com - 17/10/2019, 17:43 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan, saat ini arus investasi di sektor ekonomi digital sudah cukup baik.

Oleh karena itu, pemerintah harus melihat potensi lain untuk digarap dan dimaksimalkan.

"Saya kira arus modal masuk di ekonomi digital sektor teknologi sudah jalan dengan baik. Bagi saya yang harus jadi fokus perhatian memang investasi di sektor manufaktur," kata Thomas ditemui di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (17/10/2019).

Thomas menjelaskan, dengan tren positif pada ekonomi digital saat ini, yang harus dilakukan pemerintah ialah dengan menjaga kondisinya tetap aman tau stabil. Sisi lain, investasi di sektor manufaktur sangat menarik dan punya peluang untuk berkontribusi pada Indonesia ke depannya.

"Di sektor manufaktur, itu rebutannya banyak sekali. Jadi Vietnam, Thailand, Malaysia, India, dan Bangladesh, itu rebutannya gila-gilaan," ungkapnya.

Baca juga: Kinerja Manufaktur Merosot, Apa Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi?

Dia menyampaikan, hingga kini ekonomi digital yang dimiliki Indonesia tidak boleh diragukan lagi. Sebab, keberadaanya sudah diakui negara lain dan di kancah internasional.

Karena itu, pemerintah ke depan harus fokus dan mengalihkan perhatian pada perekonomian di sektor manufaktur.

"Saya kira keunggulan kita di ekonomi digital sudah sangat terbukti dan diakui dunia. Saya kira perlu mendukung, untuk manufaktur kita harus jemput bola," terangnya.

"Makanya kami kerja erat dengan Kementerian Perindustrian, minggu lalu BPKM dan Kemenperin bikin satu delegasi ke Tiongkok untuk bertemu dengan industri mebel dan produk kayu," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com