JAKARTA, KOMPAS.com - Kebutuhan setiap manusia berbeda-beda. Kebutuhan itu bisa semakin banyak sejalan dengan usia. Apalagi, ada masa yang perlu Anda tanggung sendiri, seperti masa pensiun saat Anda tidak memiliki pendapatan produktif.
Untuk itulah diperlukan investasi. Investasi merupakan bentuk lanjutan dari menabung yang kerap diajarkan orang tua kepada anaknya.
Memulai investasi, tentu bingung mana instrumen yang mesti Anda pilih. Alih-alih bingung, baiknya taruhlah portofolio Anda di beberapa instrumen investasi.
Baca juga: Jadi Miliarder Baru RI karena Harga Saham Melonjak, Siapa Nico Po?
Nah, salah satu instrumen yang mesti Anda pertimbangkan adalah saham. Kenapa? Karena ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan berinvestasi saham, antara lain:
1. Imbal hasil tinggi
Sudah bukan rahasia lagi rasanya bila saham memberikan imbal hasil tinggi. Bahkan, imbal hasilnya lebih tinggi dari inflasi.
"Yang paling tepat itu salah satunya ke saham. Produk yang satu ini menjanjikan imbal hasil yang tinggi dibanding inflasi," kata Deputi Direktur Literasi dan Informasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Greta Joice Siahaan di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Kendati demikian, Anda harus sadari risiko berinvestasi saham cukup tinggi. Namun hal ini masih wajar mengingat tidak ada investasi yang tidak berisiko.
"Jangan bilang tinggi kalau belum dipelajari. Semua investasi itu berisiko," kata Greta.
Baca juga: Ingin Cuan di Tengah Ancaman Resesi, Simak Tips dari Lo Kheng Hong
2. Pendapatan pasif
Saham bisa termasuk dalam pendapatan pasif (passive income). Sebab, Anda tidak perlu bekerja dari pagi hingga malam. Pergerakan saham sendiri berbanding lurus dengan keadaan pasar.
"Dia passive income. Kita enggak perlu kerja nine to five. Diamkan saja atau iseng-iseng trading," katanya.
3. Tidak perlu modal besar
Era digital membuat segalanya bertransformasi, tidak terkecuali instrumen investasi. Bila dahulu berinvestasi saham membutuhkan modal besar, sekarang Anda bisa mengaksesnya dengan harga terjangkau.
"Sekarang Rp 100.000 saja sudah bisa. Enggak perlu ratusan atau puluhan juta lagi. Sekarang zamannya udah beda, orang semakin mudah mengakses apapun," sebut dia.
Baca juga: 5 Produk Reksadana Saham dengan Imbal Hasil Tertinggi
Adapun untuk membeli saham, Anda harus tahu terlebih dahulu profil perusahaan yang Anda tuju. Sebab, membeli saham sama seperti Anda membeli perusahaan tersebut.
Ada baiknya, carilah perusahaan yang memiliki merek kuat dan produknya digunakan sehari-hari. Jika Anda punya waktu lebih, cobalah cek laporan keuangannya dalam 5 tahun terakhir.
Bila selalu mencetak laba, Anda bisa mempertimbangkan untuk membeli saham dari perusahaan itu.
Baca juga: Pasar Saham Terkoreksi, Saatnya Atur Kembali Portofolio Anda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.