Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenald Kasali: 4 Sektor Pemerintahan Ini Bisa Dipimpin Milenial

Kompas.com - 18/10/2019, 10:18 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Niat Presiden Joko Widodo melibatkan kaum muda alias milenial untuk duduk dalam jajaran kabinetnya ditanggapi dan disambut baik oleh praktisi dan akademisi Rhenald Kasali.

Menurut Rhenald, di era mobilisasi dan orkestrasi ini setidaknya ada empat bidang yang bisa dipimpin oleh milenial. Empat bidang itu antara lain pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan perdagangan.

Sebab, kata dia, empat bidang itu sarat dengan persoalan disrupsi yang menuntut cara-cara baru.

“Keempat bidang itu sarat dengan persoalan disrupsi, masih banyak menimbulkan derita bagi masyarakat, menjadi perhatian publik dan menuntut cara-cara baru. Di era #MO (mobilisasi dan orkestrasi), kita bisa memobilisasi dan mengorkestrasi sumber daya milik masyarakat dengan lebih mudah,” kata Rhenald Kasali dalam keterangan pers, Jumat (18/10/2019).

Baca juga: Kabinet Baru Jokowi, Ini Kriteria Menteri dari Dunia Usaha

Dia berujar, bila anggaran dalam empat bidang itu kurang, hanya milenial yang mengetahui bagaimana cara mengerahkan partisipasi publik melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan crowdsourching dan public-private collaboration.

Pendekatan itu, kerap dipakai kaum milenial berwirausaha pada abad 21 ini. Kolaborasi dengan ekosistem tersebut memberikan ruang bagi milenial mendisrupsi sektor-sektor yang masih memberikan kesulitan (pain) bagi masyarakat.

Rhenald menyoroti, keempat bidang itu memang masih memberikan 'pain' bagi masyarakat, seperti persoalan inefisiensi, obseleditas (ketinggalan zaman), dan pain burden (kepahitan) yang masih dirasakan publik dalam pelayanan.

Dalam bidang pendidikan misalnya, anggaran yang disediakan sudah sangat besar tapi kualitasnya belum bisa diandalkan. Sementara internet telah menimbulkan persoalan ketergantungan anak-anak pada game online.

“Kalau pendekatannya kuno, maka pendidikan akan menanggung bebannya seperti paparan hoax dan intoleransi, kualitas dan karakter, kurangnya tenaga guru, langkanya digital tallent dan tak tertutup kemungkinan bagi munculnya kebutuhan akan pusat rehabilitasi mental bagi anak-anak yang kecanduan game online," jelasnya.

Baca juga: Pengusaha Minta Menteri Sektor Ekonomi Profesional dan Kompeten

Demikian pula bidang kesehatan yang sudah didukung dana BPJS yang sangat besar.

“Kalau kita masih mengandalkan cara-cara lama, maka biayanya akan semakin besar, dan masyarakat frustasi. Big data dan kecerdasan buatan bisa mendisrupsi layanan kesehatan, asalkan kementerian ini didukung ilmunya kaum muda," ucap Rhenald.

Sementara perdagangan dalam negeri dan lingkungan hidup, sangat diminati milenial yang akan mewarisi masa depan RI.

Dari sektor lingkungan hidup, mileniallah pewaris masa depan yang paling banyak menderita akibat laju deforestasi dan kepungan sampah plastik.

Sementara dari sektor perdagangan, hanya milenial yang tahu bagaimana cara menggerakkan perdagangan domestik yang efisien melalui ekosistem perdagangan.

“Salah satu kontribusi riil kaum muda yang sudah bisa dilihat hasilnya adalah partisipasi rumahtangga dalam perdagangan domestik dan rendahnya inflasi karena perdagangan langsung melalui e-commerce,” tuturnya.

"Semua ini menandakan pentingnya dikelola dengan cara-cara baru," pungkas Rhenald.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com