1. Pengemudi Ojol Tak Setuju Nadiem Makarim Jadi Menteri
Asosiasi pengemudi ojek online menolak jika Presiden Joko Widodo menunjuk pendiri Gojek Nadiem Makarim jadi menteri.
“Ojol tidak setuju apabila Nadiem jadi salah satu menterinya Jokowi, akan ada pergerakan seluruh Indonesia, sebagai penolakan,” ujar Ketua Presidium Nasional Garda, Igun Wicaksono kepada Kompas.com, Senin (21/10/2019).
Igun menilai, Nadiem boleh sukses mengembangkan bisnis Gojek. Namun, pria tersebut dianggap gagal menyejahterakan para mitra pengemudinya.
“Nadiem Makarim boleh besar dengan berderet gelar akademik dan valuasi Gojeknya yang triliunan rupiah, namun dibalik itu, jutaan para mitra ojek onlinenya berdarah-darah dilapangan dan jauh dari sejahtera dari segi pendapatan, intinya ojol mitranya belum happy,” kata Igun.
Simak selengkapnya di sini
2. Nadiem Makarim Jadi Menteri, Bagaimana Nasib Gojek?
Perusahaan startup Go-Jek resmi kehilangan Founder sekaligus CEO Nadiem Makarim. Ia memilih menerima tawaran Presiden Joko Widodo sebagai menteri di Kabinet Kerja Jilid 2.
Lantas bagaimana nasib Go-Jek pasca ditinggalkan Nadiem. Apakah startup dengan gelar decarorn ini akan goyang ditinggal pendiri dan CEO-nya?
Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, keputusan Nadiem meninggalkan Go-Jek punya konsekuensi.
“Kita tahu kan di Go-jek itu kepemilikan Nadiem sendiri tidak lagi besar. Tetapi oleh para investornya pun tetap dipertahankan,” ujarnya dalam breaking news Kompas TV, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Seperti apa nasib Gojek setelah ditinggalkan Nadiem? Baca selengkapnya di sini
3. Erick Thohir Siap Jadi Menteri, Sahamnya Langsung Melonjak
Saham yang dimiliki dan berhubungan dengan Erick Thohir menghijau dalam perdagangan sesi I, Senin (21/10).
Seperti yang diketahui, nama Erick Thohir santer terdengar masuk dalam bursa calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2. Hal ini dikuatkan dengan bertandanganya Erick ke Kompleks Istana Negara pagi ini.