Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPS: Bunga Deposito Perbankan Kian Turun

Kompas.com - 22/10/2019, 13:04 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan suku bunga simpanan rupiah sepanjang bulan September 2019 terpantau melanjutkan tren turun secara gradual.

Rata-rata tingkat bunga deposito rupiah (22 moving daily average) bank benchmark LPS pada akhir September 2019 mencapai 5,89 persen, turun 5 bps dari posisi akhir Agustus 2019.

Sementara rata-rata suku bunga minimum dan maksimum tercatat masing-masing turun 5 dan 6 bps ke level 4,86 persen dan 6,93 persen.

Baca juga: Bunga Deposito Perbankan Awal Pekan Ini, Bank Mana yang Paling Tinggi?

Sementara tingkat bunga deposito valuta asing pada periode yang sama juga menunjukan tren penurunan.

Tercatat suku bunga minimum valuta asing turun 2 bps ke level 4,86 persen sementara suku bunga maksimum dan rata-rata mengalami penurunan masing-masing 11 bps dan 6 bps ke level 1,76 persen dan 1,18 persen.

"Suku bunga simpanan perbankan akan terus melanjutkan tren penurunan merespon penurunan BI7DRR dan langkah pelonggaran yang ditempuh BI," jelas LPS seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (22/10/2019).

Meredanya kompetisi pada bunga spesial rate dan couter rate terjadi pada seluruh kelompok BUKU bank menuju kondisi normal sehingga diharapkan dapat mengurangi biaya dana dan memperbaiki NIM perbankan.

Selanjutnya penurunan suku bunga deposito pada semua tenor dan kelompok BUKU bank diharapkan dapat diikuti penurunan pada suku bunga kredit.

Baca juga: LPS Turunkan Tingkat Bunga Penjaminan

Di sisi lain, pertumbuhan kredit secara tahunan perbankan periode Agustus 2019 tumbuh sebesar 8,59 persen yoy, sementara dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 7,62 persen secara yoy.

Adanya perlambatan pertumbuhan DPK yang lebih besar dibandingkan kredit pada periode Agustus 2019 mendorong terjadinya kenaikan LDR perbankan dari level 93,81 persen menjadi 94,04 persen.

"Meski terjadi perlambatan pertumbuhan DPK pada periode Agustus lalu namun perlambatan pada periode tersebut lebih bersifat siklikal dan belum berdampak terhadap kondisi likuiditas perbankan," jelas LPS.

LPS pun mencatatkan, ada sebagian kelompok bank menunjukkan kondisi likuiditas yang lebih baik dibandingkan periode sebelumnya.

Laju pertumbuhan DPK diperkirakan akan melanjutkan tren perbaikan sementara kredit diperkirakan akan tumbuh secara lebih terukur sejalan dengan strategi bank untuk menjaga kualitas aset dan memperbaiki profitabilitas.

Ekspansi kredit kedepan potensial dikontribusikan oleh bank besar, sementara untuk bank menengah dan kecil cenderung terbatas tergantung pada perbaikan laju pertumbuhan sisi DPK.

Gap pertumbuhan berpotensi menyempit sehingga mengurangi tekanan likuiditas.

"Adanya tambahan likuiditas dari ekspansi fiskal potensial memperbaiki DPK. Hingga akhir tahun 2019 pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan akan mencapai masing-masing sebesar 11,7 persen yoy dan 7,4 persen yoy," jelas LPS.

Baca juga: BPRS Hareukat Dilikuidasi, LPS Siapkan Pembayaran Klaim Nasabah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com