Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Paling Gamblang Sebut Posisi Menteri, Apa Artinya?

Kompas.com - 22/10/2019, 13:48 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Banyak tokoh yang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara sebagai calon menteri Kabinet Kerja Jilid 2, dari Nadiem Makarim hingga Prabowo Subianto.

Namun, orang yang paling gamblang menyebutkan posisi menteri yang ditawarkan Presiden hanya Sri Mulyani Indrawati. Di hadapan wartawan ia menyebut akan kembali menempati posisi Menteri Keuangan.

Apa arti di balik gamblangnya Sri Mulyani itu?

Baca juga: Sri Mulyani Tetap Menkeu, Ini Profilnya

Ekonom Bank Permata Joshua Pardede menilai, hal ini ada kaitannya dengan para investor dalam negeri dan global.

“Lebih cepat lebih baik, ini konfirmasi yang baik buat investor,” ujarnya di breaking news Kompas TV, Jakarta, Selasa, Selasa (22/10/2019).

Selama ini, para investor sudah menanti-nantikan formasi menteri-menteri Jokowi bidang ekonomi di Kabinet Kerja Jilid 2.

Formasi para menteri itu akan memberikan gambaran arah kebijakan ekonomi Indonesia selama 5 tahun mendatang. Oleh karena itulah, banyak investor yang melakukan aksi wait and see.

Baca juga: Ekonom: Sri Mulyani Dipanggil ke Istana, Beri Sentimen Positif Pasar...

Jokowi menyadari hal itu. Oleh karena itu, ia memanggil beberapa calon menteri dari kalangan profesional pada hari pertama, Senin (21/10/2019). Sebut saja Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thorir.

Namun, pasar tak cukup merespons nama-nama tersebut. Oleh karena itulah, Jokowi memanggil Sri Mulyani sebagai calon menteri yang pertama ke Istana Negara di hari kedua.

Pascapertemuan dengan Presiden di Istana Negara, Sri Mulyani pun dengan gamblang, atas seizin Presiden, bilang akan jadi Menteri Keuangan lagi.

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Ada Menteri yang Tak Pakai WA

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com