Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bill Gates: Pemerintah Perlu Lebih Serius Atur Perusahaan Teknologi

Kompas.com - 23/10/2019, 07:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Microsoft dan orang terkaya kedua dunia, Bill Gates mengatakan sudah waktunya bagi pemerintah dunia untuk turun tangan dan mengatur perusahaan-perusahaan teknologi besar.

Raksasa teknologi seperti Google, Facebook, Amazon, bahkan e-commerce lain dan perusahaan ride hailing sekalipun memberikan begitu banyak pengaruh atas budaya dan ekonomi di kehidupan sehari-hari pengguna.

Hal itu penting bagi pemerintah untuk terlibat dan mengetahui pasti bagaimana perusahaan-perusahaan utu menangani masalah penting, seperti privasi dan serangan cyber.

“Teknologi telah jadi sangat sentral sehingga pemerintah harus berpikir. Jadi, ya, pemerintah perlu terlibat," kata Bill Gates dikutip CNBC, Rabu (23/10/2019).

Baca juga : Manfaatkan Teknologi, Bangun Usaha Rintisan Kian Mudah

Gates berkata demikian karena banyak startup yang telah terguncang oleh skandal privasi.

Bahkan perusahaan teknologi besar seperti Facebook, Google, dan perusahaan teknologi lainnya (termasuk Microsoft) telah diguncang oleh serangkaian skandal privasi dalam beberapa tahun terakhir, yang memengaruhi jutaan informasi pribadi pengguna.

Bukan tidak mungkin, skandal privasi akan terus meluas.

"Harus ada lebih banyak regulasi di sektor teknologi, hal-hal seperti privasi harus ada (regulasi) di beberapa titik, regulasi federal yang terkait dengan itu," kata Gates.

Selain itu, makin banyak orang mendapatkan informasi secara online. Mendapat informasi dari online memungkinkan seseorang mendapat informasi yang salah.

Hal tersebut juga memicu kekhawatiran dari regulator apakah perusahaan teknologi mampu mengambil tindakan pencegahan yang cukup untuk menghentikan penyebaran informasi yang salah itu.

Gates adalah salah seorang yang percaya peraturan pemerintah bisa membantu memastikan informasi yang tersebar di media sosial itu dapat dipercaya.

"Kita perlu membentuk itu sehingga manfaatnya harus lebih besar ketimbang yang negatif," katanya.

Tentu saja, Gates tidak selalu menjadi penggemar pengawasan pemerintah terhadap industri teknologi.

Sebagai CEO Microsoft hingga tahun 2000, Gates dan perusahaannya pernah menghabiskan hampir satu dekade mendorong kembali upaya pemerintah untuk memberi label Microsoft sebuah monopoli.

Pada masa itu, Departemen Kehakiman memulai penyelidikan antimonopoli terhadap Microsoft pada tahun 1992 sebelum menggugat perusahaan pada tahun 1998.

Microsoft akhirnya mencapai penyelesaian dengan pemerintah pada tahun 2001, dengan kesepakatan yang menetapkan berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh perusahaan selama beberapa tahun. Termasuk berbagi catatan perusahaan sekaligus dan kode sumber dengan pesaing.

Gates menunjukkan bahwa perusahaan teknologi baru mungkin telah belajar pelajaran dari tindakan Microsoft di masa lalu.

"Itu terlihat dari perusahaan teknologi saat ini sangat terlibat dengan pemerintah, contohnya ketika para pemimpin teknologi seperti Mark Zuckerberg telah menyatakan kesediaan untuk bekerjasama dengan pemerintah dalam menciptakan lebih banyak regulasi teknologi," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com