JAKARTA, KOMPAS.com - Arifin Tasrif didapuk Presiden Jokowi untuk menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Pria kelahiran 19 Juni 1953 ini menggantikan Ignasius Jonan yang tak lagi masuk dalam jajaran Kabinet Indonesia Maju
Sebelum menjadi Menteri ESDM, pria lulusan Institu Teknologi Bandung ini merupakan Duta Besar Indonesia untuk Jepang sejak 2017 lalu.
Baca juga: Wamen ESDM soal PLT Sampah: Listrik yang DIhasilkan adalah Bonus...
Selama menjadi Dubes, Arifin terlibat dalam sejumlah kerja sama bidang energi antara Indonesia dan Jepang.
Salah satunya adalah penandatanganan Head of Agreement (HOA) pengembangan Blok Masela pada 16 Juni 2019 di Jepang.
Sebelum menjadi Dubes, pria berusia 66 tahun ini telah malang melintang di perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Dia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Petrokimia Gresik sejak 2001 sampai 2010.
Baca juga: Peneliti: Divestasi Freeport Lewat IPO Untungkan Orang Kaya dan Politisi
Sebelumnya, Arifin menjabat sebagai Direktur Bisnis PT Rekayasa Industri mulai dari 1995 hingga 2001.
Lalu, pada 2010-2015, Arifin merupakan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia sebelum digantikan oleh Aas Asikin Idat.
Arifin merupakan dirut pertama BUMN pupuk setelah holdingisasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN. Dia ditugaskan untuk mengkoordinasikan produksi dan distribusi lima perusahaan pupuk nasional.
Kini, tugas berat telah menanti Arifin setelah menjabat Menteri ESDM. Dia harus bisa meningkatkan produksi dan cadangan minyak dan gas yang terus menurun.
Baca juga: Di Depan Kontraktor Migas, Wamen ESDM Janji Pangkas Proses Perizinan