Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2019, BNI Catatkan Laba Bersih Rp 12 Triliun

Kompas.com - 24/10/2019, 09:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 12 triliun atau tumbuh 4,7 persen (yoy) di kuartal III 2019.

Pertumbuhan laba itu ditopang oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) dan Non Interest Income atau fee based income.

Berdasarkan laporan keuangan dalam siaran pers BNI, pertumbuhan NII menjadi Rp 26,9 triliun. Begitu juga dengan pendapatan non-bunga yang tumbuh menjadi 8,1 triliun atau 13 persen yoy di kuartal III 2019.

"Kenaikan fee based income pada Kuartal III 2019 didorong oleh kontribusi fee dari segmen business banking, antara lain fee dari trade finance yang tumbuh 9,4 persen dan fee sindikasi yang tumbuh 81,6 persen," kata Direktur Keuangan BNI Ario Bimo dalam siaran pers, Kamis (24/10/2019).

Baca juga : Semester I 2019, Kartu TapCash BNI Catat 29 Juta Transaksi

Adapun sumber fee dari bisnis konsumer antara lain berasal pengelolaan kartu debit yang tumbuh 57,5 persen dan transaksi melalui ATM yang tumbuh 16,5 persen.

Terkait kredit, BBNI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 14,7 persen menjadi Rp 558,7 triliun di kuartal III 2019. Pertumbuhan kredit itu menandai stabilnya nya percepatan fungsi intermediasi ditengah kondisi perekonomian yang menantang.

Penyaluran kredit tersebut didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 5,9 persen yang mengantarkan BNI untuk mencatatkan perbaikan pada net interest income (NII).

"Penyaluran kredit yang tetap dijaga ini menunjukkan BNI menjalankan peran dan fungsi utama sebagai bank yang juga menjalankan fungsinya sebagai agent of development, serta sebagai strategi optimalisasi pengelolaan portofolio aset dan liabilitas," ucapnya.

Selain itu, pertumbuhan kredit BNI didorong oleh pembiayaan pada segmen korporasi yang tumbuh 18,1 persen menjadi Rp 291,7 triliun. Angka ini terdistribusi ke segmen korporasi swasta sebesar Rp 181,1 triliun atau tumbuh 24,8 persen (yoy) dan BUMN senilai Rp 110,7 triliun atau tumbuh 8,6 persen (yoy).

Kredit pada segmen korporasi terutama disalurkan pada sektor manufaktur, perdagangan restoran dan hotel, jasa dunia usaha, konstruksi dan kelistrikan.

"Dan agar kualitas kredit tersebut tetap terjaga, BNI menerapkan berbagai kebijakan antara lain pemberian kredit kepada high quality corporates, dan pembiayaan kepada corporates cash flow generator," tuturnya.

Selain segmen Korporasi, segmen Usaha Kecil juga memberikan kontribusi pertumbuhan sebesar 19,2 persen menjadi Rp 75 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com