Di samping itu, ada pula sebagian masyarakat yang terpaksa bekerja di sektor informal karena keterbatasan lapangan kerja di sektor formal.
“Itulah sebabnya banyak masyarakat merasa mencari pekerjaan masih sulit,” ujar Damhuri.
Masalah kedua yang perlu diprioritaskan selain pengangguran adalah masalah defisit transaksi berjalan di tengah pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah.
Sebanyak 79 persen responden menilai defisit transaksi berjalan merupakan masalah prioritas bagi tim ekonomi.
Data BPS mencatat, neraca dagang RI pada bulan September telah mengalami defisit mencapai 160 juta dollar AS. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan dari Januari-September 2019, defisit tercatat mencapai 1,95 miliar dollar AS.
“Defisit ini, tentu akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Baca juga: Cerita Jonan Ditanyai Istrinya Saat Harus Lepas Jabatan Menteri...
Di sisi lain, masalah undang- undang ketenagakerjaan justru dianggap prioritas paling rendah bagi para investor. Sebanyak 53 persen investor menganggap masalah ini prioritas, sedangkan 34 persen menjawab netral, sisanya menganggap tidak prioritas.
Sebagai informasi, pendapat investor mengenai isu prioritas tim ekonomi kabinet dijaring lewat survei Katadata Investor Confindence Index (KICI) yang dilakukan pada 12-26 September 2019.
Responden survei ini terdiri dari 272 investor institusi dari Manajemen Investasi, Dana Pensiun dan Asuransi. Total dana kelola responden survei ini mencapai lebih Rp 700 triliun. Survei ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Baca juga: Ekonom: Menko Pilihan Jokowi Beri Harapan Perbaikan ke Pelaku Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.