JAKARTA, KOMPAS.com - Para investor meminta tim ekonomi kabinet Pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin memprioritaskan dua hal. Adapun hal pertama adalah penyelesaian masalah pengangguran.
Permintaan itu terangkum dalam survei Katadata Investor Confidence Index (KICI) yang dilakukan terhadap 272 investor institusi.
Saat para responden diminta memilih isu prioritas yang harus diselesaikan tim ekonomi kabinet baru, sebanyak 83 persen investor menganggap pengangguran merupakan masalah yang sangat mendesak (prioritas).
Baca juga: Erick Thohir Ingin Posisi Wakil Menteri BUMN Diisi 3 Orang
Sementara itu 15 persen menjawab netral, sedangkan sisanya menganggap pengangguran tidak prioritas.
“Responden menilai masalah pengangguran merupakan hal yang paling perlu diprioritaskan untuk segera ditangani,” kata Panel Ahli Katadata Insight Center, Damhuri Nasution melalui keterangan pers, Kamis (24/10/2019).
Adapun dalam 4 tahun terakhir tingkat pengangguran memang telah menurun signifikan dari 6,18 persen per Agustus 2015 menjadi 5,26 persen per Agustus 2018.
Kendati menurun, kata Damhuri, bila ditambahkan dengan persentase penduduk yang setengah menganggur, maka persentasinya akan cukup besar.
"Jumlah penduduk setengah menganggur sudah sebanyak 6,62 persen. Kalau digabungkan, maka persentasenya menjadi cukup besar, hampir 12 persen," ucapnya.
Baca juga: Banyak Menteri Bidang Ekonomi dari Parpol, Ini Tanggapan Sri Mulyani
Di samping itu, ada pula sebagian masyarakat yang terpaksa bekerja di sektor informal karena keterbatasan lapangan kerja di sektor formal.
“Itulah sebabnya banyak masyarakat merasa mencari pekerjaan masih sulit,” ujar Damhuri.
Masalah kedua yang perlu diprioritaskan selain pengangguran adalah masalah defisit transaksi berjalan di tengah pertumbuhan ekonomi yang relatif rendah.
Sebanyak 79 persen responden menilai defisit transaksi berjalan merupakan masalah prioritas bagi tim ekonomi.
Data BPS mencatat, neraca dagang RI pada bulan September telah mengalami defisit mencapai 160 juta dollar AS. Sementara itu, sepanjang tahun berjalan dari Januari-September 2019, defisit tercatat mencapai 1,95 miliar dollar AS.
“Defisit ini, tentu akan sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,” tuturnya.
Baca juga: Cerita Jonan Ditanyai Istrinya Saat Harus Lepas Jabatan Menteri...
Di sisi lain, masalah undang- undang ketenagakerjaan justru dianggap prioritas paling rendah bagi para investor. Sebanyak 53 persen investor menganggap masalah ini prioritas, sedangkan 34 persen menjawab netral, sisanya menganggap tidak prioritas.
Sebagai informasi, pendapat investor mengenai isu prioritas tim ekonomi kabinet dijaring lewat survei Katadata Investor Confindence Index (KICI) yang dilakukan pada 12-26 September 2019.
Responden survei ini terdiri dari 272 investor institusi dari Manajemen Investasi, Dana Pensiun dan Asuransi. Total dana kelola responden survei ini mencapai lebih Rp 700 triliun. Survei ini dilakukan setiap tiga bulan sekali.
Baca juga: Ekonom: Menko Pilihan Jokowi Beri Harapan Perbaikan ke Pelaku Pasar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.