Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyaluran Kredit Tumbuh Melambat, Ada Apa?

Kompas.com - 25/10/2019, 08:00 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan sedang lesu. Kredit perbankan hanya tumbuh 8,59 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada Agustus 2019, melambat dari bulan sebelumnya yang mencapai 9,59 persen.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, hal tersebut terutama dipengaruhi oleh masih terbatasnya permintaan kredit korporasi.

Sementara di sisi lain, sumber dana perbankan dari dana pihak ketiga (DPK) pada Agustus 2019 tumbuh melambat. Perry mengatakan, DPK pada Agustus 2019 tumbuh sebesar 7,62 persen secara tahunan, lebih rendah dibandingkan Juli 2019 yang sebesar 8,04 persen.

Baca juga: Suku Bunga BI Terus Dipangkas, Kok Bunga Kredit Dkk Susah Turun?

Namun demikian, BI optimistis, dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif bisa kian mendorong kinerja pertumbuhan kredit.

"Bank Indonesia memandang bauran kebijakan moneter dan kebijakan makroprudensial yang akomodatif dapat mendorong pertumbuhan kredit tanpa mengganggu stabilitas sistem keuangan," ujar Perry di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Seperti diketahui, sepanjang Juli hingga September 2019, BI telah menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali masing-masing sebesar 25 nasis poin (bps). Namun demikian, Hingga Agustus 2019, secara rata-rata, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan hanya turun sebesar 8 bps.

Baca juga: Untuk Keempat Kalinya, BI Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan


Pada Oktober 2019, BI kembali memutuskan untuk menurunkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 5 persen. Harapannya, hal tersebut bisa kian meningkatkan kinerja penyaluran kredit yang seret.

“Kami masih yakin kredit bisa tumbuh 10 persen sampai 12 persen, karena biasanya kuartal IV pertumbuhan kredit semakin tinggi,” ujar Perry.

Meski terjadi perlambatan penyaluran kredit dari sektor perbankan, Perry mengatakan terjadi pertumbuhan yang cukup baik di pasar modal.

Baca juga: Mulai Desember, Mandiri Hadirkan Produk Kredit Rumah Tanpa DP

Bank sentral mencatat per September 2019, penerbitan obligasi earning back asset (EBA) maupun sukuk tumbuh 28,1 persen pada September 2019 secara tahunan. Hal yang sama juga berlaku untuk penerbitan medium term note yang tumbuh 17,3 persen.

"Pembiyaan pasar modal non kredit perbankan menunjukkan bahwa pembiayan korporasi untuk perekonomian juga banyak dari pasar modal," ujar Perry.

Baca juga: BNI Kucurkan Kredit untuk 250.000 Distributor Ponsel Tiphone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com