Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudahan Berbisnis di Indonesia Stagnan, Ini Langkah Airlangga

Kompas.com - 25/10/2019, 18:08 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejuah ini peringkat kemudahan berbisnis atau Ease of Doing Business (EODB) di Indonesia menrmpati peringkat ke-73 dari dari 115 negara di dunia. Posisi ini tak berubah alias stagnan seperti sebelumnya.

Capaian Indonesia ini berdasarkan laporan terbaru Bank Dunia (World Bank) yang dikutip Kompas.com hari ini, Jumat (25/10/2019).

Lalu bagaimana langkah konkrit Menteri Koordinator Bidang Perekonomian baru, Airlangga Hartarto?

Baca juga: Harapan Besar Pengusaha di Pundak Seorang Airlangga Hartarto

Airlangga mengatakan, melihat peringkat Indonesia itu pihaknya akan segera melakukan langkah strategis. Ini berupa pendalaman lebih lanjut sebab posisi Indonesia yang tak berubah.

"Yang bikin stuck nanti kita dalami," kata Airlangga ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Menurut Airlangga, langkah untuk mendongkrak posisi Indonesia terkait EODB ialah dengan memberikan stimulus berupa kemudahan-kemudahan. Upaya ini harus dilakukan secara simultan dari kementerian lembaga (K/L) hingga ke tingakan terendah, Pemerintah Daerah.

"Nanti kita perbaiki dan panggil Pemda. Dari segi industri yang lain sudah dipermudah dengan OSS (Online Single Submission). Dan ini dua wilayah yang OSS-nya belum jalan, seperti yang diharapkan," ujarnya.

"Kalau kami push untuk menjalankan OSS, saya pikir ini akan jadi improvement," tambahnya.

Baca juga: Airlangga Jadi Menko Perekonomian, Ini Pesan Darmin Nasution

Dia menilai, sejauh ini masih ada Pemda yang belum menjalankan OSS alias Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik dalam kegiatan pemerintahannya. Namun, Airlangga tidak menyebutkan secara rinci dan jelas di daerah mana saja.

"Saya akan push mereka untuk ikut OSS," tegasnya.

Mantan Menteri Perindustrian (Menperin) ini mengungkapkan, kenditi posisi Indonesia tidak beranjak naik namun masih ada sisi positifnya. Karena Indonesia mencatatkan kenaikan skor pada indeks dari 67,96 pada tahun lalu menjadi 69,6.

"EODB kan skornya tetap, tapi ada beberapa hal yang naik dan itu saya pikir apresiasilah untuk perpajakan, untuk listrik juga tetap. Juga peningkatan yang terkait kemudahan untuk likuidasi," imbuhnya.

Selain itu, terkait kemudahan berbisnis di Indonesia hanya dilihat di dua kota besar yakni Jakarta dan Surabaya hingga akhirnya diambil kesimpulan. Airlangga pun berharap kedepan catatan kemudahan berbisnis di Tanah Air bisa lebih baik.

"Tentu saya berharap ke depan bisa perbaiki. Tentunya dengan posisi yang tetap di beberapa tahun terakhir ini, ada peningkatan dari segi nilai," tuturnya.

Baca juga: Sertijab Menperin, Airlangga: Saya Tidak Memberikan Arahan...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com