Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemajuan Teknologi, Ini Langkah Digitalisasi Telkom

Kompas.com - 25/10/2019, 20:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingginya pertumbuhan penggunaan ICT atau teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia direspon dengan optimisme dan harapan para pelaku bisnis akan perlunya
transformasi digital.

Dengan demikian, pelaku bisnis dapat menangkap peluang dan sejalan dengan kebutuhan maupun kondisi terkini.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom pun membidik peluang transformasi digital yang dilakukan para pelaku bisnis. Ini khususnya menyongsong tahun 2020.

“Mentransformasi bisnisnya menjadi ‘King of Digital’, Telkom terus berproses mendigitalkan Indonesia," kata Suhartono, Deputy EVP Telkom DES dalam pernyataannya pada ajang Digital Experience (DX) Summit 2019: Enhancing Digital Experience in Digital Transformation Era, Jumat (25/10/2019).

Baca juga: Mau Tahu Dampak Kehadiran Ekonomi Digital di Kota-kota Besar Indonesia?

Upaya transformasi tersebut, ungkap Suhartono, antara lain dengan digitalisasi bisnis pelanggan dari front-end hingga back-end sehingga tercipta digital experience yang menyeluruh yang selanjutnya dapat dikelola big datanya menjadi analisa yang berguna bagi pemangku kepentingan untuk mengembangkan bisnis.

Dalam kesempatan yang sama, Iwan Setiawan, CEO Markplus Inc memaparkan kajian terkait Digital Challenge yang dihadapi perusahaan saat ini. Yaitu mulai dari terlampau tingginya intensitas iklan dan promosi di kanal digital yang memunculkan tantangan ‘Battle for Attention’.

"Keseluruhan tantangan transformasi tersebut memerlukan strategi yang tepat untuk dapat dijadikan peluang dalam mengembangkan bisnis perusahaan," tutur Iwan.

Adapun Widi Sagita, VP Marketing Infomedia yang merupakan anak usaha Telkom memaparkan
temuan dari MIT yang menyatakan bahwa kegagalan dalam melakukan transformasi digital akan berdampak pada turunnya pendapatan perusahaan, hingga 30 persen dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.

Baca juga: Di Era Digital, Apa yang Kau Cari Wahai Konsumen?...

Lalu bagaimana cara menentukan strategi yang pas dalam melakukan transformasi digital?

Iwan menyampaikan perlunya perusahaan mengenali konsumen dengan baik, hingga dapat menemukan hambatan proses pengambilan keputusan pelanggan dalam melakukan proses pembelian.

Adapun Widi menjelaskan bahwa transformasi digital tidaklah hanya Lterpatok pada kecanggihan teknologi yang digunakan.

"Utamanya, transformasi yang berhasil harus mampu mewujudkan objective perusahaan untuk menciptakan happy customer, lower cost, dan memunculkan potential new revenue bagi kelangsungan pertumbuhan bisnis perusahaan," jelasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com