Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Milenial Dominasi Investor Pasar Modal RI

Kompas.com - 26/10/2019, 16:22 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mencatat total investor di pasar modal (SID) telah mencapai angka 2,28 juta hingga 23 Oktober 2019. Jumlah investor ini ternyata didominasi oleh milenial atau berusia di bawah 30 tahun.

"Walaupun jumlah asetnya itu masih kecil jika dibandingkan total aset investor di atas umur 60, tapi ini masa depan investasi Indonesia," ujar Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo ditemui media di Lombok, Jumat (26/10/2019).

Menurut catatan KSEI demografi investor kalangan muda atau berumur di bawah 30 tahun mencapai 43,28 persen. Meskpun dari segi jumlah aset yang dimiliki masih cenderung paling kecil dari seluruh demografi usia sebesar Rp 12,15 triliun.

Baca juga: Ekonomi Dunia Melemah, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Pasar Modal Tahun Depan?

Dari sisi jumlah aset, investor yang memiliki aset terbanyak berada pada usia di atas 60 dengan total aset senilai Rp 243,49 triliun, namun dari sisi jumlah investor, kelompok ini hanya sebesar 5,08 persen. Kemudian posisi kedua diikuti oleh kelompok umur 51-60 tahun dengan nilai Rp 101,98 triliun (9,90 persen dari sisi kelompok usia).

Adapun dari segi jenis kelamin, kelompok laki-laki lebih banyak tercatat menjadi investor dibandingkan perempuan. Jumlah investor laki-laki tercatat sebesar 53,27 persen, sedangkan perempuan sebesar 40,43 persen dari total 2,28 juta.

Kemudian dari sisi penghasilan, investor paling banyak adalah yang memiliki penghasilan antara Rp 10 juta-Rp100 juta. Kemudian diikuti oleh kelompok investor dengan penghasilan sebesar Rp 100 juta sampai Rp 500 juta. Sedangkan posisi ketiga berasal dari kelompok penghasilan di bawah Rp 10 juta sebesar 12,69 persen.

Baca juga: Promo Diskon Super Indo Akhir Pekan Ini, Yuk Cek Harganya

Sementara itu, jika dirinci per instrumen investor saham berjumlah 2,28 juta investor. 

Investor saham telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat atau sebesar 194 persen sejak tahun 2014, menjadi sebanyak 1,05 juta investor. Kemudian, investor reksa dana juga mengalami peningkatan hampir tiga kali lipat atau sebesar 345 persen sejak tahun 2014 menjadi sebanyak 1,5 juta investor.

Investor Surat Berharga Negara (SBN) pun mengalami pertumbuhan signifikan.Tercatat per Oktober 2019, investor SBN tumbuh 276 persen sejak 2014 menjadi 304.321 investor.

Baca juga: Jadi Wamen BUMN, Kartika Wirjoatmodjo Tinggalkan Pendapatan Fantastis di Bank Mandiri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com