Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Strong Dollar Bisa Perparah Kondisi Ekonomi Global, Mengapa?

Kompas.com - 28/10/2019, 06:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

Jepang telah menjadi contoh itu, dan saat ini investor pun mulai membicaarakan mengenai Japanification of Europe.

Sementara Amerika Serikat di sisi lain tumbuh lebih cepat dibanding negara-negara pesaingnya. Namun tetap saja ekonomi Negeri Paman Sam juga tumbuh melambat.

Pekan depan, The Fed akan melakukan pertemuan pejabatnya, dan para ekonom dan analis berasumsi bank sentral akan kembali menurunkan suku bunga mereka sebesar 25 bps. Kemungkinan penurunan suku bunga tersebut, menurun CME FedWatch Tool mencapai 90 persen.

Mata uang umumnya akan melemah ketika ada pelonggaran kebijakan moneter.

Baca juga: The Fed Turunkan Suku Bunga untuk Kedua Kalinya di Tahun Ini

Keluhan tentang kuatnya mata uang Amerika Serikat itu meningkat tahun ini. Mulai dari Presiden Donald Trump hingga kandidat presiden dari Partai Demokrat Elizabeth Warren menilai kuatnya dollar membuat barang-barang AS kurang kompetitif di pasar global.

Sebenarnya, jila dilihat dari ICE US Dollar Index yang kerap menjadi acuan, jika dibandingkan dengan enam negara lain, dollar AS sebenarnya hanya naik 1,6 persen tahun ini. Tetapi jika dibandingkan secara spesifik per mata uang, menunjukkan gambaran yang berbeda.

Dollar menguat 1,9 persen terhadap rupee India, 4,1 persen terhadap real Brasil, dan 5,5 epersen terhadap won Korea Selatan sejak awal tahun. Melemahnya mata uang negara berkembang tersebut sebagian besar karena perang dagang.

"Yang memperburuk masalah, utang negara-negara tersebut sebagian besar dalam bentuk dollar AS.  sementara dalam transaksi ekonomi, sebagian besar dari mereka membayar dalam euro," kata Hauner.

Jadi negara-negara tersebut juga secara unik terpapar dengan pergerakan nilai tukar euro-dollar. Tahun ini, mata uang Eropa bersama telah jatuh 3,2 persen terhadap greenback.

Baca juga: Pertama Kali Sejak Krisis 2008, The Fed Pangkas Suku Bunga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com