Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor Pesawat Militer ke Nepal

Kompas.com - 30/10/2019, 15:29 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mengekspor pesawat terbang jenis CN235-220 buatan PT Dirgantara Indonesia (Persero) ke Nepal.

Pesawat terbang CN235-220 Military Transport pesanan dari Nepalese Army merupakan realisasi pengiriman atas kontrak yang telah ditandatangani pada 16 Juni 2017 dengan nomor kontrak MGO/Fixed Wing/073/74/65 antara PT DI dengan Angkatan Darat Nepal.

Pembiayaan produksi pesawat tersebut untuk Nepalese Army sepenuhnya dibiayai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan menggunakan skema National Interest Account (NIA) atau Penugasan Khusus Ekspor (PKE).

“Dukungan yang diberikan LPEI kepada PT DI merupakan salah satu bentuk strategi untuk menunjukkan bahwa produk pesawat buatan Indonesia mampu bersaing di pasar Internasional,” ujar Senior Executive Vice President I LPEI Yadi J. Ruchandi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/10/2019).

Baca juga: Darmin Tawari Wapres Argentina Pesawat Buatan PT DI

Pemberian fasilitas NIA kepada PT DI ini merupakan realisasi dari Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 512/KMK.08/2018, tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 649/KMK.08/2017, tentang Penugasan Khusus Kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Untuk Menyediakan Pembiayaan Ekspor Pesawat Udara.

NIA merupakan mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk meningkatkan daya saing produk dan mendorong industri strategis nasional melakukan ekspor ke negara-negara non-tradisional.

Sementara itu, Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menambahkan, kinerja ekspor industri nasional sangat penting bagi peningkatan nilai neraca perdagangan. Untuk itu, diperlukan upaya dalam meningkatkan nilai ekspor baik dari sisi volume ekspor maupun pasar tujuan ekspor.

Baca juga: PT DI Siapkan Kontrak Pembelian CN235 dengan Senegal dan Pantai Gading


Keberhasilan PT DI dalam memenuhi pesanan Negara Nepal dapat meningkatkan minat bagi negara lain terhadap produk pesawat terbang buatan Indonesia. Ekspor pesawat udara ke Nepal memiliki nilai strategis bagi PT DI karena kepuasan pelanggan luar negeri menjadi salah satu syarat utama dalam evaluasi pada tender-tender internasional.

Selain meningkatkan daya saing produk dan mendorong industri strategis nasional untuk melakukan ekspor ke negara-negara non tradisional, dukungan pembiayaan yang diberikan kepada PT DI juga memiliki manfaat sosial-ekonomi bagi Indonesia.

Proyek produksi satu unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport ini mampu menyerap lebih dari 4.000 tenaga kerja dan melibatkan industri penunjang terutama Usaha Kecil Menengah (UKM) di dalam negeri yang ikut memasok kebutuhan untuk pembangunan pesawat terbang tersebut.

Manfaat lainnya, berupa peningkatan nilai ekspor serta daya saing produk khususnya produk pesawat udara di pasar internasional, sehingga kedepannya diharapkan dapat menjadi salah satu flag carrier Indonesia untuk penetrasi pasar ke kawasan Asia Selatan, serta meningkatkan nilai perdagangan bilateral Indonesia.

Baca juga: Sejumlah Negara Afrika Tertarik Pesawat Buatan PT DI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com