Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2019, Realisasi Investasi Naik 18,4 Persen Jadi Rp 205,7 Triliun

Kompas.com - 31/10/2019, 13:29 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali mencatatkan pertumbuhan realisasi investasi di kuartal III 2019. Dari periode Juli-September 2019, realisasi investasi naik 18,4 persen (yoy) mencapai Rp 205,7 triliun.

Angka pertumbuhan realisasi investasi pada kuartal III 2019 ini disumbang oleh Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang naik sekitar 18,9 persen mencapai Rp 100,7 dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang naik 17,8 persen sebesar Rp 105,0 triliun.

Secara kumulatif dari Januari-September 2019, realisasi investasi telah mencapai Rp 601,3 triliun, terdiri atas realisasi PMDN sebesar Rp 283,5 triliun (naik 17,3 persen) dan realisasi PMA sebesar Rp 317,8 triliun (naik 8,2 persen).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, realisasi investasi kumulatif sebesar Rp 601,3 triliun telah mencapai 75,9 persen dari target realisasi investasi 2019, yakni Rp 792 triliun.

Dia optimis, realisasi akan tercapai 100 persen hingga akhir tahun 2019. 

"Realisasi triwulan III masih sesuai dengan rencana kita dengan target sudah mencapai 75,9 persen. Masih ada kurun waktu 3 bulan, Insya Allah realisasi masih tercapai meski pertumbuhan ekonomi bergejolak," kata Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Bahlil menuturkan, realisasi investasi yang tumbuh di kuartal III 2019 mampu menyerap 212.581 tenaga kerja, terdiri dari 109.475 orang pada proyek PMDN dan 103.106 orang pada proyek PMA.

"Perlu kami infokan, realisasi telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 212.581 tenaga kerja. Jadi sampai triwulan III sudah hampir lebih dari 600.000 tenaga kerja terserap atas dasar investasi," ucap dia.

Adapun, Singapura merupakan negara asal PMA terbesar dari 5 negara di triwulan III tahun 2019 dengan investasi sebanyak 1,9 miliar dollar AS atau naik sebesar 27,1 persen. 

Kemudian diikuti oleh Belanda sebesar 1,4 miliar dollar AS (naik 12,9 persen), Republik Rakyat Tiongkok sebesar 1,0 miliar dollar AS (naik 14,3 persen), Jepang sebesar 0,9 miliar dollar AS (naik 12,9 persen), dan Hong Kong, RRT sebesar 0,4 miliar dollar AS (naik 5,7 persen). 

Sementara dalam kurun waktu Januari-September 2019, Singapura tetap negara asal PMA yang tertinggi dari total 5 negara dengan realisasi investasi sebesar 5,4 miliar dollar AS atau naik 25,5 persen.

Kemudian diikuti oleh Republik Rakyat Tiongkok sebesar 3,3 miliar dollar AS (naik 15,6 persen), Jepang 3,2 miliar dollar AS (naik 15,1 persen), Belanda 2,1 miliar dollar AS (naik 9,9 persen), dan Hong Kong 1,7 miliar dollar AS (naik 8,0 persen). 

Sedangkan realisasi investasi (PMDN & PMA) periode Triwulan III tahun 2019 berdasarkan 5 besar sektor usaha, yaitu Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi Rp 39,3 triliun, Listrik, Gas dan Air Rp 39,1 triliun, Konstruksi Rp 16,9 triliun, Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 16,4 triliun, serta Tanaman Pangan, Perkebunan, dan Peternakan Rp 15,6 triliun. 

Sementara lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar untuk periode Januari - September 2019, antara lain Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp 111,1 triliun, Listrik, Gas dan Air Rp 95,9 triliun (naik 16,0 persen), Konstruksi Rp 48,9 triliun (naik 8,1 persen), Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp 47,4 triliun, serta Pertambangan Rp 44,7 triliun. 

Selanjutnya, kata Bahlil, BKPM akan terus menjaga pertumbuhan investasi tetap sehat dan memperbaiki pelayanan perizinan maupun hal lainnya.

“BKPM akan bekerja secara lebih efisien, melalui koordinasi dan kolaborasi yang intens untuk memperbaiki pelayanan perizinan maupun untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang dihadapi investor dalam merealisasikan investasinya," pungkas Bahlil. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com