Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kenaikan Harga Gas Ditunda, PGN Lakukan Sosialisasi Kepada Pelanggan

Kompas.com - 31/10/2019, 16:54 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) telah menerima pemberitahuan mengenai penundaan sementara penyesuaian harga gas untuk pelanggan komersial dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebelumnya, kenaikan harga gas akan diberlakukan mulai Jumat (1/11/2019).

Penundaan tersebut dilakukan untuk memastikan pelaksanaan distribusi gas di masa mendatang dapat berjalan lancar dan masing-masing kepentingan terakomodasi dengan baik.

Selanjutnya, PGN tetap akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kementerian ESDM terkait penundaan itu.

“Kami akan tetap melakukan pendekatan melalui sosialisasi dan negosiasi secara B2B kepada masing-masing pelanggan untuk persiapan penyesuaian harga gas itu,” ujar Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN, di Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: PGN Terus Bangun Infrastruktur untuk Optimalkan Penggunaan Gas Bumi

PGN pun akan melakukan roadshow dan komunikasi langsung dengan setiap pelanggan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Untuk diketahui, rencana penyesuaian harga gas untuk pelanggan komersial itu merupakan yang pertama kali dalam tujuh tahun terakhir.

Rencana itu, imbuh Rachmat, telah melalui pertimbangan seluruh aspek yang terkait dalam tata niaga gas bumi.

Tujuannya, ujar dia, meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dengan penuh dedikasi, dari aspek pengelolaan keandalan pasokan, penyaluran, dan after service.

Strategi hadapi tantangan

Sementara itu, PGN berupaya menjawabnya sesuai dengan wilayah geografis kepulauan di Indonesia di tengah perubahan situasi bisnis gas dan naiknya kebutuhan gas bumi.

Oleh karena itu, PGN akan terus membangun berbagai infrastruktur gas bumi, seperti fasilitas terminal dan regasifikasi Liquefied Natural Gas (LNG), pipa transmisi, jaringan distribusi gas bumi, serta Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

"Untuk peningkatan pemanfaatan gas akan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur, baik berupa jaringan pipa gas maupun infrastruktur gas bumi lainnya di seluruh Indonesia," katanya.

PGN juga akan meningkatkan kualitas atau kuantitas produk dan layanan eksisting. Misalnya, inspeksi pipa instalasi gas milik pelanggan, peningkatan kualitas monitoring sistem alat ukur dan fasilitas penunjangnya, hingga meningkatkan layanan informasi data pemakaian gas pelanggan.

Baca juga: Tingkatkan Kesejahteraan Petani Karet Muara Endin, PGN Bangun Koperasi

PGN akan fokus meningkatkan keandalan penyediaan gas bumi untuk domestik. Tak hanya itu, sebagai sub-holding gas, PGN juga akan membangun infrastruktur-infrastruktur baru di sektor industri. Terutama untuk industri yang selama ini belum bisa menikmati gas bumi.

Pasalnya, saat ini, banyak industri yang masih menggunakan bahan bakar energi lain, seperti bahan bakar minyak.

Selain itu, pengembangan infrastruktur gas bumi bakal diarahkan untuk mendukung program pemerintah, khususnya di bidang industri.

Langkah itu dilakukan guna menunjang pengembangan kawasan-kawasan industri sesuai dengan road map nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com