Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

"Roadmap" SDGs Menuju 2030, Peta Jalan untuk Kemajuan Indonesia

Kompas.com - 31/10/2019, 20:23 WIB
Kurniasih Budi

Editor

KOMPAS.com - Indonesia bertekad untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Pasalnya, Indonesia adalah salah satu negara yang turut membidani kelahiran SDGs.

Peraturan Presiden nomor 59 tahun 2017 menunjukkan komitmen negara dan seluruh elemen bangsa melaksanakan SDGs.

“Sesuai peraturan itu, presiden sebagai kepala negara juga memimpin sendiri pelaksanaan SDGs secara inklusif,” kata Deputi Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Arifin Rudiyanto, dalam pernyataan tertulis, Kamis (31/10/2019).

SDGs sesuai dan selaras dengan prioritas agenda pembangunan Indonesia.

Baca juga: Pidato Presiden, Jokowi Sampaikan 5 Program Kerja Utamanya di Masa Mendatang

Bahkan, ia melanjutkan, parameter-parameter SDGs yang begitu sistematis dan terukur sangat membantu berjalannya Nawacita.

Oleh karena itu, tak mengherankan bila SDGs telah diarusutamakan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), baik periode 2015-2019 maupun dalam draf RPJMN 2020-2024.

“Artinya, bagi Indonesia melaksanakan SDGs berarti melaksanakan agenda pembangunan nasional, serta sekaligus memenuhi komitmen global dalam perspektif bebas dan aktif,” kata Ketua Tim Koordinasi Nasional Pelaksanaan SDGs itu.

Peta jalan

Ia menjelaskan, Perpres tersebut secara tegas telah memerintahkan pembuatan peta jalan (roadmap) SDGs, di samping memerintahkan penyusunan rencana aksi SDGs baik di tingkat nasional maupun daerah.

Roadmap SDGs menuju 2030 diluncurkan Wakil Presiden RI saat Konferensi Tahunan SDGs pada 8-9 Oktober 2019.

Roadmap atau dokumen peta jalan berfungsi untuk acuan proyeksi pencapaian SDGs pada 57 indikator strategis dari 17 tujuan.

Proyeksi dalam roadmap SDGs, ia melanjutkan, menggunakan dua skenario, yaitu business as usual (BAU) dan policy scenario.

Dua siswa SD Wanajaya di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur berdiri di dekat kebun sekolah yang diberikan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian terkait program Bantuan Kemiskinan Rakyat Sejahtera. Program itu diresmikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (23/4/2018).KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Dua siswa SD Wanajaya di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur berdiri di dekat kebun sekolah yang diberikan Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian terkait program Bantuan Kemiskinan Rakyat Sejahtera. Program itu diresmikan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (23/4/2018).

Skenario BAU bukanlah berarti pembiaran tanpa melakukan apa-apa, BAU artinya hanya menjalankan kebijakan yang telah ada tanpa ada tambahan intervensi atau upaya baru,” katanya.

Sementara itu, policy scenario yaitu skenario dengan tambahan intervensi kebijakan dan tambahan upaya, yang berarti atau bukan sekedar BAU saja.

Sebagai contoh, Arifin melanjutkan, penurunan tingkat kemiskinan Indonesia pada 2030 diproyeksikan dengan skenario BAU, maka akan tercapai kondisi kemiskinan sebesar 5,73 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Hartadinata Abadi Bakal Tebar Dividen Rp 15 Per Saham

Whats New
Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Penjelasan DHL soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com