Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Rekomendasi Saham Jelang Window Dressing

Kompas.com - 31/10/2019, 20:30 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang akhir tahun, pasar bersiap menyambut sentimen window dressing yang secara historis disebut-sebut mampu mendongkrak pergerakan IHSG dua kali lipat lebih tingga secara month to month dari November ke Desember.

Sayangnya sentimen yang ditunggu pasar ini menurut Head of Research Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe hingga saat ini belum dirasakan oleh pasar. Kiswoyo menilai, sentimen ini secara historis baru akan mulai muncul di akhir bulan November

Kiswoyo menuturkan terdapat tanda jika market sudah terimbas sentimen window dressing di antaranya seperti penguatan IHSG.

"Tanda-tandanya sebetulnya itu harga IHSG sudah naik, tapi kalau sekarang masih terlalu jauh karena window dressing ini baru Desember. Akhir November baru keliatan dan anggap saja naiknya sampai ke 6.500-an, nanti itu turun lagi baru naik lagi," ujar Kiswoyo.

Baca juga: Warren Buffet : Prediksi Pasar Saham Jangka Pendek adalah Racun

Analis MNC Sekuritas Catherina Vincentia menuturkan sentimen window dressing didorong oleh beberapa hal seperti, peningkatan produktivitas emiten.

"Kami menilai hal ini terjadi karena adanya satu, pendistribusian alokasi budget baik dari institusi pemerintah maupun swasta, Kedua, peningkatan produktivitas oleh emiten dan ketiga Untuk memperbaiki kinerja portofolio asset management sebelum dipresentasikan kepada calon investor. Jika dilihat dari heatmap JCI Index selalu hijau di bulan Desember dan mulai memerah kembali di Februari atau Maret," Tutur Cathy yang dihubungi Kamis (31/10).

Kiswoyo menuturkan untuk memilih saham yang menarik untuk diakumulasikan menjelang window dressing dapat dilakukan dengan cara membandingkan harga saham tahun ini dengan penutupan tahun sebelumnya.

Sementara Cathy menilai saham-saham di sektor keuangan dan consumer menjadi dua sektor yang menjadi target akumulasi investor menjelang window dressing.

Baca juga: Prospek Positif, Ini Rekomendasi Bahana untuk Saham Telko

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com