BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BCA

Mengintip Peluang Bisnis di Balik Hobi Shopping

Kompas.com - 04/11/2019, 15:08 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sambil menenteng beberapa kantong belanjaan, wajah Rebecca Bloomwood terlihat semringah.

Kebahagian Rebecca semakin menjadi lantaran beberapa barang, seperti pakaian, parfum, dan produk perawatan tubuh yang menjadi incarannya berhasil ia dapatkan.

Ya, gadis berambut ikal berwarna cokelat tersebut memang "gila" belanja. Bukan sekadar hobi, shopping selalu berhasil membuat perasaannya menjadi lebih baik.

Itulah Rebecca, pemeran utama dalam film drama komedi bertajuk Confession of A Shopaholic yang rilis pada 2009 silam.

Meski memberikan kepuasan, tapi hobi Rebecca tersebut justru menggiringnya pada lilitan hutang kartu kredit. Apalagi, perusahaan tempatnya bekerja di ambang kehancuran alias bangkrut.

Kenyataan pahit itu sukses membuat wanita yang selalu tampil stylist ini galau bukan main. Ia harus memutar otak mencari cara untuk melunasi tagihan-tagihan kartu kreditnya.

Di dunia nyata, kondisi serupa kerap terjadi. Tak sedikit yang merasakan 'besar pasak daripada tiang' akibat perilaku konsumtif tersebut.

Seandainya Rebecca atau orang-orang yang doyan berbelanja itu mampu menahan hasratnya, maka kerugian bisa dihindari.

Malah, bila mereka jeli, sebenarnya bisa saja hobi belanja tersebut dijadikan peluang usaha. Caranya dengan melakoni usaha jasa titip atau jastip.

ilustrasi kegiatan berbelanjaPixabay ilustrasi kegiatan berbelanja

Dilansir Kompas, Rabu (12/6/2019), jastip merupakan peluang usaha baru bermodalkan teknologi dan jejaring sosial. Teknologi menjadi penghubung antara pelaku jastip dan konsumen yang mau titip dibelikan barang.

Barang yang dijual pun bukan hanya dari dalam negeri. Tak sedikit pelaku usaha jastip melayani pembelian dari luar negeri.

Selain menyenangkan, usaha jastip dinilai cukup menjanjikan. Masih dari lansiran sebelumnya, omzet yang dihasilkan bisa mencapai ratusan juta per bulan. Tak heran, banyak orang yang menekuni bisnis tersebut.

Di samping memberikan pemasukan tambahan bagi pelaku usaha, adanya jastip juga membantu para konsumen yang ‘malas gerak’.

Untuk Anda yang tertarik menekuni usaha jastip, namun bingung memulai dari mana, yuk simak tips berikut ini.

1. Mulai dari dalam kota

Tidak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Anda bisa memulai menjalankan usaha jastip dari dalam negeri, bahkan dalam kota.

Anda bisa membeli barang di toko-toko ternama, seperti IKEA, Body Shop, ACE Hardware, atau bazar buku internasional seperti Big Bad Wolves.

Bila Anda memiliki rencana ke luar negeri, jadikan momentum itu untuk memulai peluang usaha tersebut.

Pasalnya, tak sedikit orang yang gemar membeli barang-barang asal luar negeri namun terkendala waktu untuk pergi ke negara itu.

2. Sistem harus jelas

Sebenarnya tak ada sistem pakem untuk menjalani usaha jastip. Namun, yang jamak terjadi adalah pelaku usaha biasanya akan mengunggah terlebih dahulu foto-foto barang yang bisa dibeli lewat jastip, di akun media sosialnya.

Setelah menerima pesanan dari pelanggan, selanjutnya penjual wajib melakukan konfirmasi pembelian dengan meminta pembeli melakukan pembayaran. Simpelnya, barang baru akan dibeli ketika konsumen membayar terlebih dahulu.

Dengan cara tersebut, penjual juga dapat terhindar dari pembeli tidak bertanggung jawab yang mana sudah memesan tapi tak kunjung melakukan pembayaran alias ‘hit and run’.

Agar pembeli dapat mempercepat proses pembayaran, Anda pun sebaiknya menyediakan cara transfer yang #antiribet.

Biasanya, sebelum mentransfer seseorang perlu meminta dan menghafal nomor rekening untuk dimasukkan ke dalam list transfer.

Proses yang ribet tersebut kini sudah #dibikinsimpel dengan adanya teknologi Quick Response (QR) Code yang tersemat pada fitur QR dalam aplikasi mobile banking BCA mobile.

Dengan teknologi QR Code, proses transfer bisa dilakukan semudah memotret teman. Cukup scan barcode, transaksi pun beres. Cara menggunakannya amat mudah, selengkapnya bisa Anda lihat di sini.

3. Patok harga dengan wajar

Ini pun tak ada aturan pakem. Namun kebanyakan pelaku usaha mematok biaya jastip berkisar 10 sampai 30 persen dari harga barang di luar ongkos pengiriman.

Untuk menetapkan biaya jastip, Anda perlu melihat kembali barang yang dibeli. Apabila barang yang di-jastip-kan tergolong langka, sah-sah saja jika Anda menambahkan margin penjualan. Tapi ingat, sebelum mematok ada baiknya Anda melakukan riset di pasaran terlebih dahulu.

Sementara itu, untuk jastip pembelian dari luar negeri, pelaku usaha kudu lebih teliti lagi. Pasalnya, ini berkenaan dengan pajak atau bea masuk.

Mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 203/PMK.04/2017 tentang Ketentuan Ekspor dan Impor Barang yang Dibawa oleh Penumpang dan Awak Sarana Pengangkut, pembebasan barang impor bawaan adalah sampai dengan nilai 500 dollar Amerika Serikat (AS).

Jika nilai barang melewati ketentuan di atas, maka kelebihan nilai barang akan dikenakan bea masuk 10 persen dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI).

Perhitungan PDRI sendiri terdiri dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen ditambah Pajak Penghasilan (PPh) 7,5 persen bila memiliki NPWP atau 15 persen bagi yang tidak memiliki NPWP.

Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli barang titipan dari luar negeri, Anda sebaiknya mengonfirmasi terlebih dahulu kepada calon pembeli apakah mereka sanggup membayar bea masuk tersebut atau tidak.

Biasanya, hitung-hitungan di atas belum termasuk dengan fee jastip. Anda bisa mematok biaya jasa menggunakan persentase seperti yang dituliskan sebelumnya.

4. Respon pembeli dengan ramah

Peribahasa ‘pembeli adalah raja’ berlaku dalam dunia bisnis. Lanjut atau tidaknya transaksi ditentukan dari bagaimana penjual melayani pembeli.

Maka, sikap ramah saat melayani amat perlu dilakukan. Sebab, tak sedikit orang menjadi pelanggan setia lantaran sikap penjualnya yang baik terhadap pembeli.

Nah, dengan tips di atas, yuk mulai jadikan hobi belanja Anda sebagai peluang usaha. Jangan lupa download BCA mobile terlebih dahulu di sini Anda supaya bisa transfer #antiribet.


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com