Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dampak Ekonomi Digital, Grab Berkontribusi sampai Rp 8,9 triliun untuk Surabaya

Kompas.com - 04/11/2019, 19:44 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

Surplus konsumen adalah manfaat yang diperoleh konsumen dari membeli barang atau jasa pada harga yang lebih rendah dari harga maksimal yang sebenarnya rela mereka bayar.

Contohnya, jika seseorang bersedia membayar Rp 100.000 untuk sebuah perjalanan dari rumahnya ke Bandar Udara Internasional Juanda, sementara harga yang diberikan GrabCar untuk perjalanan tersebut adalah Rp 75.000, maka orang tersebut memperoleh surplus konsumen sebesar Rp 25.000.

 

Riset menemukan bahwa teknologi Grab berkontribusi sekitar Rp 46,14 triliun dalam surplus konsumen untuk Jabodetabek pada 2018. Surplus konsumen yang diperoleh konsumen GrabBike adalah Rp 5,73 triliun, sementara GrabCar berkontribusi sebesar Rp 40,41 triliun.

Bagaimana ini mempengaruhi konsumen?

Layanan Grab memungkinkan pelanggan menghemat uang yang awalnya telah mereka persiapkan untuk melakukan perjalanan dari titik A ke titik B.

Uang yang dapat disimpan dari sebelumnya dialokasikan untuk melakukan perjalanan, sekarang dapat digunakan untuk membeli barang-barang lainnya.

Artinya,? pelanggan dapat memanfaatkan surplus yang dinikmati untuk membeli barang atau jasa yang dapat meningkatkan kualitas hidupnya.

Komitmen 

Salah satu kesimpulan riset ini adalah potensi teknologi digital menjadi landasan pembangunan ekonomi yang inklusif bagi usaha kecil dan mereka yang selama belum cukup terlayani oleh sistem yang ada.

“Formulasi kebijakan terkait ekonomi digital seharusnya mempertimbangkan kesejahteraan seluruh pihak terkait agar manfaatnya bisa dirasakan secara optimal,” ujar Kepala Departemen Ekonomi, Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri.

Ia menjelaskan, melalui riset, masyarakat bisa melihat bagaimana Grab memberikan peluang yang sama bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia, termasuk Surabaya, untuk mengambil peran dalam ekonomi digital.

Ilustrasi ekonomi digitalSHUTTERSTOCK Ilustrasi ekonomi digital

 

“Pertumbuhan ekonomi ini harus bisa dinikmati oleh setiap orang dari berbagai kalangan di Indonesia, mulai dari bisnis-bisnis skala kecil hingga masyarakat umum. Satu-satunya cara kita semua dapat meraih kesuksesan adalah dengan memastikan setiap pihak benar-benar menjalankan fungsinya,” jelasnya.

Dalam “Laporan Dampak Sosial Grab 2018-2019” diluncurkan pada 24 September 2019 oleh Grab diestimasi kontribusi Grab mencapai USD 5,8 miliar atau setara Rp 81,5 triliun menggunakan kurs saat ini terhadap perekonomian Asia Tenggara dalam 12 bulan hingga Maret 2019.

Dampak sosial Grab tampak pada dua aspek, pertama pembukaan akses perbankan kepada usaha kecil dan menengah (UKM), dimana 1,7 juta UMKM di Asia Tenggara telah dibantu Grab untuk membuka rekening bank pertama mereka.

“Indonesia siap menjadi salah satu ekonomi terbesar di Asia, namun pada kenyataannya tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk ikut tumbuh bersama Indonesia yang tengah tumbuh,” ujar Deputy Head of Public Affairs Grab Indonesia Tirza Reinata Munusamy.

Tirza menambahkan, jika sektor swasta secara aktif menciptakan program-program untuk komunitas lokal, maka teknologi dapat dijangkau oleh lebih banyak orang, dan proses pembelajaran keterampilan-keterampilan baru dapat dengan segera mengubah kehidupan lebih banyak pula orang di Indonesia.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com