JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bakal melibatkan Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai oleh Presiden Joko Widodo untuk setiap penunjukan Direktur Utama baru Inalum.
Saat ini posisi Dirut Inalum masih kosong karena Budi Gunadi Sadikin diangkat menjadi Wakil Menteri BuMN.
Sementara, Inalum merupakan perusahaan holding strategis yang masuk dalam daftar BUMN dengan aset dan pendapatan terbesar.
Namun demikian, dirinya belum mengantongi nama sosok yang bakal menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
"Saya rasa 25 sampai 30 perusahaan terbesar berdasarkan aset dan pendapatan ya memang di TPA biar transparan pemilihannya. Selain itu, pihak yang dapat kesempatan memimpin dan mendapat amanah bisa langsung ebanr-benar menjalankan tugasnya dengan baik," ujar Erick ketika ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Erick menginginkan agar sosok yang anntinya memimpin Inalum memiliki latar belakang yang kuat di bidang keuangan dan pertambangan.
Pasalnya selain mengurus Inalum yang merupakan sebuah holding perusahaan tambang, dirut tersebut nantinya juga bakal membawahi perusahaan-perusahaan di bawahnya.
Adapun sebagai sebuah holding perusahaan tambang, Inalum membawahi empat perusahaan tambang lain, yaitu PT Antam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, PT Bukit Asam (Persero) Tbk, dan PT Freeport (Persero).
"Jangan hanya mohon maaf, yang seperti yang selalu saya bilang, memegang jabatan tapi nggak berkeringat. Dan saya harap semua hari ini juga banyak terobosan yang kita sampaikan ke Pak Menko," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.