Kedua, malas cari pekerjaan tambahan. Hal ini sebenarnya bisa jadi solusi bagi Anda yang gajinya pas-pasan. Namun solusi ini kadang tak mau dipilih orang. Akibatnya upaya untuk keluar dari hidup pas-pasan jadi kian sulit.
Mencari pekerjaan tambahan bisa dilakukan sendiri atau bisa juga oleh keluarga bagi Anda yang sudah berumahtangga.
"Kalau misalnya orang itu sudah punya isteri dan anak, ya harusnya isterinya kerja juga (bekerja). Namun bila sang suami tidak memperbolehkan isterinya bekerja, bisa saja pagi kerja kantoran, terus malamnya nge-Gojek atau Grab," ucap Aidil.
Baca juga: Ini Penyebab Gangguan Internet Telkomsel
Ketiga, malas menyisihkan penghasilan untuk menabung atau investasi. Bagi Anda yang sudah memiliki pekerjaan tambahan dan berkeluarga, sebaiknya mulailah alokasikan penghasilan tambahan tersebut untuk berinvestasi.
Sedangkan yang masih single nih, mulai biasakan sejak punya penghasilan disisihkan kisaran 10-15 persen per bulan. Penghasilan yang disisihkan tersebut bisa menjadi dana tabungan yang bisa digunakan untuk rencana jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu alokasikan juga penghasilan untuk dana darurat. Untuk dana ini Anda disarankan mengalokasikan 30 persen pendapatan.
"Kalau untuk dana darurat itu disisihkan di awal sebelum berinvestasi. Karena nabung itu kan merupakan dana darurat. Kalau misalkan masih single, maka tiga bulan dari penghasilannya disisihkan. Jika perencanaan darurat sudah terpenuhi, maka dia bikin perencanaan jangka pendek dan jangka panjang," ucapnya.
Baca juga: Erick Thohir: Presiden Jokowi Dilibatkan untuk Tunjuk Dirut Inalum
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.