Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diaspora Indonesia Jadi Potensi Besar Ekspor Produk UMKM

Kompas.com - 08/11/2019, 13:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

SURABAYA, KOMPAS.com - Produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia diharapkan dapat menembus pasar ekspor.

Faktanya pun kini sudah banyak produk UMKM Indonesia yang dipasarkan di luar negeri. Bank Indonesia (BI) juga mendorong UMKM menjajaki pasar internasional.

Kepala Perwakilan BI Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah menyebut, selain menyasar pasar masyarakat negara setempat, produk UMKM juga berpotensi besar menjawab permintaan dari diaspora Indonesia.

Diaspora atau masyarakat Indonesia yang menetap di luar negeri yang jumlahnya semakin banyak memiliki permintaan yang besar terhadap produk asli Indonesia. Produk-produk inilah yang dapat dipasok oleh UMKM.

Pasar potensial inilah yang dirintis bank sentral, yang juga membina UMKM untuk dapat menembus pasar internasional.

Baca juga: Jajaki Pasar Internasional, Ini 5 Tantangan yang Harus Dihadapi UMKM

"Sebenarnya kalau bicara ekspor, kita bisa lihat negara yang dispora-diaspora Indonesia-nya besar. Ini bisa kita manfaatkan," jelas Difi di sela-sela acara Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (8/11/2019).

Difi memberi contoh produk UMKM yang amat diminati diaspora Indonesia antara lain rempeyek, kerupuk, bumbu kacang, dan sambal. Selain itu, produk lain yang menjadi primadona adalah kopi asli Indonesia. 

"Harapan saya orang-orang Indonesia di luar (negeri) mempromosikan kopi kita, karena demand-nya semakin besar. Kopi kita premium, diburu orang di luar negeri," terang Difi.

Di samping itu, Difi juga menjelaskan potensi peran Tenaga Kerja Indonesia (TKI) untuk turut memperkenalkan dan memasarkan produk UMKM Tanah Air di luar negeri. Sebab, tak sedikit TKI yang telah lama menetap di luar negeri hingga mampu membuka warung atau toko di negara rantau.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com