Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Garuda-Sriwijaya Putus Nyambung, Ini Fakta Menariknya

Kompas.com - 08/11/2019, 14:44 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

“Saya sudah minta sama Citilink untuk mendrop tuntutan tersebut. Sehingga yang penting penumpang terlayani dan para pegawai pastinya,” ujar Ari di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Banyak Penerbangan Dibatalkan, Kemenhub Pelototi Sriwijaya Air

4. Garuda Indonesia Enggan Pasang Logo di Badan Pesawat Sriwijaya

Meskipun kembali rujuk, Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Ari Askhara belum mau memasang kembali logo perusahaannya di armada Sriwijaya Air.

Dengan alasan, pihaknya harus memastikan bahwa aspek keamanan dan keselamatan di armada Sriwijaya Air harus benar-benar memenuhi standar.

5. Rombak Direksi Sriwijaya Air

Garuda Indonesia Group berencana merombak susunan direksi di tubuh Sriwijaya Air pada awal Oktober lalu. Hal tersebut terjadi setelah Garuda Indonesia Group kembali menjalin kerja sama manajemen dengan Sriwijaya Air.

Hubungan kedua perusahaan tersebut sempat merenggang lantaran ada perubahan direksi di Sriwijaya Air yang diduga dilakukan tanpa sepengetahuan Garuda Indonesia.

6. Kembali Memanas, Pihak Garuda Tuntut Sriwijaya Bayar Utang

Dan terkini, Manajemen Garuda Indonesia Group kembali retak dengan Sriwijaya Air. Pihak Garuda Indonesia mengaku saat ini tengah berdiskusi dengan Sriwijaya Air Group terkait penyelesaian utang maskapai tersebut.

“Kami saat ini sedang berdiskusi dan bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya perihal penyelesaian kewajiban dan utang-utang Sriwijaya kepada institusi negara seperti BNI, Pertamina, GMF, Gapura Angkasa dan lainnya,” ujar Vice President Corporate Secretary PT Garuda Indonesia Ikhsan Rosan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (7/11/2019).

Ikhsan berharap, Sriwijaya Air bisa melunasi tunggakannya kepada perusahaan-perusahaan plat merah tersebut.

“Garuda Indonesia berharap Sriwijaya beriktikad baik atas penyelesaian kewajiban-kewajiban mereka kepada institusi negara seperti disebutkan di atas,” kata Ikhsan.

Baca juga: 15 Penerbangan Sriwijaya Air Dibatalkan di Bandara Soekarno-Hatta

7. Berapa Utang Sriwijaya Air ke Garuda Indonesia Group?

Mengutip laporan keuangan Garuda Indonesia September 2018, Sriwijaya Air memang memiliki utang kepada Garuda Indonesia Group. Pada periode tersebut, maskapai penerbangan swasta itu memiliki utang jangka panjang sebesar 9,33 juta dollar AS atau sekitar Rp 135 miliar (kurs Rp 14.600).

Utang tersebut untuk pengerjaan overhaul 10 engine CFM56-3. Pembayarannya akan dilunasi melalui angsuran selama 36 bulan.

"Sementara itu, jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun sebesar 4.320.000 dollar AS," bunyi laporan tersebut.

Selain utang tersebut, Sriwijaya Air sebelumnya juga memiliki kewajiban kepada Garuda Indonesia sebesar 6,28 juta dollar AS dan Rp 119,77 miliar (setara 8,7 juta dollar AS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com