Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 14.014 Per Dollar AS

Kompas.com - 08/11/2019, 17:26 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mata uang rupiah melemah terhadap dollar AS pada penutupan pasar spot Jumat (8/11/2019). Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 19 poin atau 0,14 persen di angka Rp 14.014 per dollar AS dibandingkan penutupan kemarin di angka Rp 13.995 per Dollar AS.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menyebutkan bahwa pelemahan rupiah tidak dipengaruhi sentimen apapun. Menurutnya pelemahan lebih kepada faktor teknikal setelah dalam beberapa hari lalu rupiah sempat menguat.

“Ini adalah faktor teknikal saja. Rupiah sudah beberapa hari menguat, kalau hari ini melemah ya wajar saja sih, karena kalau faktor teknikal itu kan grafik dimana enggak ada fundamental yang mempengaruhi,” kata Lana kepada Kompas.com.

Baca juga: KPK Lelang 4 Mobil Bupati dan Kadis Korup, Mulai Rp 40 Jutaan...

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Oktober 2019 sebesar 126,7 miliar dollar AS. Porsi nilai cadangan devisa ini naik dibandingkan dengan posisi pada akhir September 2019 sebesar 124,3 miliar dollar AS.

“Kalau kemarin itu kan sudah ada cadangan devisa yang naik ya, dan sudah menguat cukup lumayan. Pelemahan juga enggak perlu ada sentimen, karena masalah teknikal itu tidak bisa dijelaskan,” jelas Lana.

Sore ini seluruh mata uang Asia kompak melemah seperti mata uang yen Jepang yang melemah 0,03 persen di angka 109 per dollar AS. Yuan China 6.986 per dollar AS melemah 0,18 persen dan dollar Singapura di angka 1.359 per dollar AS atau melemah 0,17 persen.

Baca juga: Kemenkeu Lelang Online 10 Mobil, Uang Jaminan Rp 10 Juta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com