Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Kopi Berkualitas Rendah, Kopi Kreatif Bisa Raup Omzet Ratusan Juta

Kompas.com - 10/11/2019, 11:14 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Biji kopi berkualitas rendah rupanya bisa juga dimanfaatkan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Hal itulah yang dilakukan oleh para pemilik Kopi Kreatif. Usaha rumahan tersebut mengolah biji kopi yang berkualitas rendah untuk dijadikan pewangi maupun asesoris.

Dari bisnis tersebut, Kopi Kreatif mampu meraih omzet hingga ratusan juta rupiah dalam sebulan.

“Kita modal awalnya Rp 15 juta. Sekarang omzetnya di atas Rp 100 juta,” ujar Co Founder Kopi Kreatif Augustine Swastikarany kepada Kompas.com di Yogyakarta, Sabtu (9/11/2019) lalu.

Baca juga : Meneguk Nikmatnya Bisnis Kopi...

Wanita yang awalnya bekerja di salah satu perusahaan kosmetik ternama ini menjelaskan, biji kopi yang tadinya tak terpakai diolah menjadi pewangi ruangan, pewangi helm, gelang, kalung, tali kacamata, cookies, hingga aroma therapy.

“Paling mahal tali kacamata Rp 200.000. Paling murah pewangi helm Rp 15.000,” kata wanita yang akrab disapa Swasti itu.

Swasti menjelaskan, saat ini dia telah memiliki tiga lokasi di wilayah Yogyakarta yang dijadikan untuk membuat produk yang dijual Kopi Kreatif. Dalam tiap bulannya, Kopi Kreatif mampu menghasilkan 20.000-30.000 produk olahan kopi.

Selain di jual di gerai, produk olahan Kopi Kreatif dipasarkan melalui media online.

“Ke depan, kita akan pasarkan produk-produk ini di retai seperti Indomart dan Alfamart,” ucap dia.

Swasti menuturkan, usaha ini dia bangun pada 2015 lalu bersama dua rekannya, yakni Yudhi Prasetyo dan Claudia Juliana Sitepu. Mereka bertiga mulanya adalah para pegawai swasta.

“Awalnya founder kami (Yudhi Prasetyo), dia masih kerja di Jakarta. Dia hobby kopi. Banyak teman-temanya yang enggak ngopi, tapu suka baunya. Akhirnya dia bikin gelang kopi, dia jual online banyak yang minat ternyata,” ujarnya.

Ke depan, Kopi Kreatif tak ingin produknya hanya dinikmati di pasar domestik saja. Mereka ingin merambah pasar internasional.

“Kita sudah ekspor kecil-kecilan ke Jerman, dan Malaysia, tapi kalau untuk jumlah besar belum berani karena belum ada izin. Selama ini kita ekspor paling 100-200 pcs,” kata ibu satu anak itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com