Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bersiap Luncurkan Mata Uang Digital

Kompas.com - 12/11/2019, 14:31 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

SINGAPURA,KOMPAS.com - China segera meluncurkan mata uang digitalnya dalam kurun waktu dua hingga tiga bulan ke depan menyusul telah dikembangkannya kerangka kerja yang disebut Pembayaran Elektronik Mata Uang Digital atau DCEP di negara tersebut.

Jack Lee, pendiri HCM Capital yang bergerak di bidang investasi teknologi sebagaimana dikutip dari CNBC, Selasa (12/11/2019), menyebutkan bahwa rencana tersebut akan memungkinkan bank sentral mengeluarkan mata uang digital untuk digunakan dalam transaksi bank umum.

Tak hanya bank umum saja, jaringan pembayaran pihak ketiga oleh Alipay dan WeChat Pay juga akan menggunakan mata uang digital tersebut.

“Jadi, mereka sudah memiliki semua sistem dan jaringan yang sudah siap. Saya pikir Anda akan segera melihatnya, mungkin dalam dua hingga tiga bulan ke depan, ”kata Lee mengutip CNBC, Selasa (12/11/2019).

Baca juga : Apple Mulai Lirik Bisnis Mata Uang Digital

Lee mengatakan peluncuran tersebut bisa dimulai sebagai percobaan dan bukan untuk menggantikan uang fisik sepenuhnya.

Beberapa ahli telah memperingatkan bahwa mata uang virtual dapat meningkatkan risiko penipuan, terutama pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Tetapi hingga saat ini pemerintah China belum menemukan cara yang tepat untuk meregulasi uang virtual.

Daniela Stoffel, Sekretaris Negara Swiss untuk keuangan internasional mengatakan peluncuran mata uang digital China diharapkan dapat mendorong berbagai pihak di seluruh dunia untuk memutuskan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur teknologi tersebut.

“Jika pemerintah sekarang menyadari bahwa unag virtual benar-benar terjadi, pertanyaan serta tantangan yang tersirat dalam e-currency sekarang cukup nyata, saya harap ini akan memberikan momentum lebih lanjut untuk pengambilan keputusan secara global,” kata Stoffel.

Selain regulasi, potensi kenaikan mata uang digital akan menimbulkan pertanyaan tentang peran mata uang nasional dan bank sentral. Ini juga sesuatu yang harus dibahas secara internasional.

China bukan satu-satunya negara yang melihat peluang mata uang digital. Bank Nasional Swiss bulan lalu bekerja sama dengan bursa efek negara untuk memeriksa kemungkinan penggunaan mata uang virtual dalam perdagangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com