Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Syariah Jadi Obat Ekonomi Global yang Melambat, Caranya?

Kompas.com - 12/11/2019, 19:00 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menilai perekonomian dan keuangan syariah bisa menjadi salah satu solusi dalam menghadapi ekonomi dunia yang tengah melambat.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo menjelaskan, di tengah ekonomi dunia yang sedang dihadapkan pada tekanan karena perang dagang antara Amerika Serikat dan China, dunia perlu untuk mencari keseimbangan dan stabilitas yang baru.

Hal itulah yang ditawarkan dalam perekonomian dan keuangan islam.

"Perkembangan ekonomi dan keuangan Islam adalah solusi yang memungkinkan untuk memperkuat struktur ekonomi dan pasar keuangan saat ini dan di masa depan," katanya di Jakarta, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Ekonomi Indonesia Tumbuh Berkualitas di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global

Dody menjelaskan, perekonomian dan sistem keuangan dunia harus segera berbenah. Pasalnya, tekanan terhadap ekonomi tidak hanya terjadi di negara-negara dengan kondisi fundamental yang buruk, tetapi juga melanda perekonomian yang relatif sehat seperti Indonesia.

Jika tak segera berbenah dengan melakukan business as usual, maka pelemahan ekonomi global akan kian merata. Tatanan ekonomi dunia perlu diarahkan menjadi lebih proporsional dan berkelanjutan.

Menurut Dody, kegiatan ekonomi harus lebih produktif, distribusi pendapatan juga harus inklusif. Selain itu, transaksi keuangan juga harus didasarkan pada kegiatan ekonomi riil. Dan hal-hal tersebut tercermin dalam keuangan dan ekonomi syariah.

"Keuangan syariah secara konsisten mempromosikan pembagian risiko alih-alih pendekatan pembiayaan utang, yang diyakini akan meningkatkan ketahanan dan stabilitas pasar keuangan," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com